SEC atau komisi sekuritas dan Bursa AS telah menambahkan
Consensys ke dalam daftar target investigasi kripto. Mendorong perusahaan inkubator teknologi tersebut untuk menuntutna lantaran melampaui batas di dalam pengadilan federal, Karena penyelidikan Ethereum ditutup penyelidikannya awal tahun ini, seorang hakim texas memutuskan bahwa kurangnya bahaya langsung berarti bahwa gugatan tersbut tidak beralasan, “Karena menahan pertimbangan membuat penggugat mendapatkan sedikit, jika ada, klaim tersebut tidak memiliki kasus atau kontroversi yang matang,” bunyi catatan Hakim Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Utara Texas Reed O’Connor dikutip dari Yahoo finance. Dengan kata lain, karena tidak ada ancaman yang jelas terhadap Consensys di masa mendatang, tidak ada gunanya hakim mempertimbangkannya.
“Dalam kemenangan yang signifikan bagi industri ini, SEC menghentikan penyelidikan Ethereum 2.0 setelah gugatan kami diajukan, dan pengadilan Texas hari ini mengakui bahwa SEC telah memberikan Consensys keringanan yang dimintanya terkait masalah penting bagi ekosistem Ethereum,” kata perusahaan itu dalam sebuah posting di X.
Consensys berpendapat bahwa gugatannya membuka penyelidikan yang terlalu berlebihan terhadap Ethereum. Sementara para pembuat kebijakan dan masyarakat luas menyuarakan kekhawatiran yang mendalam atas penyelidikan SEC terhadap pengembangan perangkat lunak blockchain.
Namun, seorang juru bicara SEC menolak berkomentar tentang kasus yang dibatalkan.
Ketika Consensys menggugat agensi tersebut pada April 2024, lembaga itu meminta pengadilan untuk menyatakan bahwa ether Ethereum (ETH) bukanlah sekuritas. Sehingga penyelidikan apa pun terhadap Consensys berdasarkan gagasan bahwa token tersebut adalah sekuritas dianggap menginjak-injak hak-hak perusahaan.
Setelah menarik diri dari penyelidikan ETH, SEC menindaklanjuti dengan tuduhan terhadap Consensys pada akhir Juni 2024. Menuduh bahwa layanan MetaMask milik perusahaan tersebut bertindak sebagai pialang sekuritas yang tidak terdaftar.