Nuvve Holding Corp (NASDAQ: NVVE), yang dikenal dengan teknologi vehicle-to-grid (V2G), telah mengumumkan strategi baru untuk mendiversifikasi perbendaharaannya dengan memasukkan Bitcoin (BTC) ke dalam aset-asetnya.
Nuvve merupakan perusahaan publik California yang berfokus pada penyambungan kendaraan listrik ke jaringan listrik, mengatakan dewan direksinya telah menyetujui kepemilikan Bitcoin (BTC) sebagai aset kas utama.
Perusahaan yang berkantor pusat di San Diego itu mengungkapkan akan menginvestasikan hingga 30% dari kelebihan kasnya, berdasarkan perkiraan biaya operasional enam bulan, ke BTC. Berapa banyak Bitcoin yang benar-benar dibeli akan bergantung pada kondisi pasar dan kebutuhan bisnisnya.
Langkah ini bukan hanya tentang kepemilikan Bitcoin. Nuvve juga ingin menerima BTC sebagai pembayaran bagi pelanggan dan pemasok “sebagai bagian dari misi utamanya untuk mempromosikan elektrifikasi jaringan melalui inovasi,” bunyi siaran pers tersebut.
“Penerimaan BTC akan mempromosikan lebih banyak opsi pembayaran bagi pelanggan dan pemasok dengan potensi gesekan transaksi yang lebih sedikit yang melekat pada mata uang digital,” kata CEO Nuvve Gregory Poilasne, dikutip dari Crypto News, Rabu (29/1/2025).
Didirikan pada 2010, Nuvve mengkhususkan diri dalam teknologi kendaraan-ke-jaringan, yang memungkinkan kendaraan listrik berbagi daya dengan jaringan.
Perusahaan tersebut tidak menyebutkan seberapa cepat mereka akan mulai membeli Bitcoin atau berapa banyak yang akan mereka simpan dalam jangka panjang. Menyusul berita tersebut, saham Nuvve NVVE naik 1,42% menjadi USD 2,85 pada perdagangan pre-market.
Dengan menambahkan BTC ke kasnya, Nuvve tampaknya mengikuti jejak perusahaan publik lain yang telah beralih ke Bitcoin untuk diversifikasi. Misalnya, Oxbridge Re Holdings Limited, perusahaan reasuransi dan aset token yang terdaftar di bursa, mengumumkan pada awal Januari bahwa mereka menambahkan Bitcoin dan Ethereum (ETH) ke cadangan kasnya sebagai penyimpan nilai.