Bitcoin (BTC) baru saja menunjukkan pergerakan penting yang bisa menjadi penentu arah pasar selanjutnya. Setelah turun dari level US$ 90.000, harga menyentuh area support yang sebelumnya yakni zona US$ 74.000 dan langsung memantul. Hal ini disampaikan oleh salah satu analis populer di media sosial, dengan nama akun Doctor Profit pada hari Kamis (11/4/2025).
Sebelumnya, analis tersebut juga telah memetakan dua skenario ketika harga masih di US$ 90.000, yakni:
- Skenario A: Harga bakal jatuh lebih dalam ke area US$ 50.000 β US$ 60.000 (semacam reset besar-besaran).
- Skenario B: Koreksi sehat ke zona US$ 70.000 β US$ 74.000, lalu memantul naik.
Yang terjadi? Persis seperti skenario B. Dari sini, ia mengaku telah membeli lagi Bitcoin, tepatnya di kisaran harga US$ 77.000 hanya 30 menit sebelum pengumuman besar dari Donald Trump yang memicu lonjakan harga.
- 50 persen portolio dalam bentuk Bitcoin.
- 50 persen masih dalam posisi short (untuk berjaga-jaga kalau harga jatuh lagi).
βIni adalah strategi hedging yang cerdas. Kalau harga naik posisi spot untung, sedangkan kalau turun maka posisi short tetap menghasilkan,β ujarnya.
Ia juga menyoroti pertumbuhan likuiditas, khususnya metrik M2 (jumlah uang yang beredar), sebagai sinyal bullish jangka pendek. Meskipun cetakan uang sudah terjadi, efeknya ke pasar biasanya datang dengan jeda waktu. Menurutnya, momen itu hampir tiba.
Sebagai penutup, Doctor Profit mengingatkan satu hal, yakni pasar bergerak dengan cepat dari sebelumnya. Para trader mau tidak mau harus bisa beradaptasi.