Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pengawas pasar kripto Hasan Fawzi mengungkapkan transaksi kripto di Indonesia sepanjang bulan Februari mencapai Rp 32,78 triliun. Angka tersebut turun signifikan dari bulan sebelumnya yang mencapai Rp 44,07 triliun pada Januari.
Meski demikian, Hasan menyampaikan perkembangan aktivitas aset kripto masih dalam tren pertumbuhan, khususnya pengguna yang meningkat menjadi 23,31 juta konsumen pada akhir Februari, naik dari 22,92 juta konsumen kripto sebulan sebelumnya. Sebagai informasi, tahun ini pengawasan terkait kripto telah resmi berpindah ke OJK dari Bappebti.
“Pada 11 Februari 2025 OJK telah menetapkan keputusan anggota dewan komisioner tentang tim kerja peralihan tugas pengawasan aset digital,” terang Hasan dalam konferensi pers RDK Bulanan OJK, Selasa (4/3/2025).
Adapun total investor kripto juga meningkat menjadi lebih dari 22 juta pengguna.
Hasan juga menjelaskan OJK terus melakukan pembenahan terkait peralihan tugas kripto yang telah berpindah ke OJK dari Bapebti.
“Untuk mendukung sektor IAKD saat ini OJK telah melakukan kajian dan menyusun keamanan cyber termasuk aset kripto, harapannya jadi kerangka acuan dasar IAKD dan memperkuat keamanan cyber,” jelas Hasan.