Skip to content

Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia

Menu
Menu

Investor Kabur dari ETF Spot Bitcoin, Ada Apa Sebenarnya?

Posted on April 13, 2025

Dana investasi Bitcoin berbasis bursa (ETF) mencatat arus keluar dana (outflow) besar-besaran dalam dua pekan terakhir. Dari 28 Maret hingga 8 April, investor menarik dana sebesar US$ 595 juta, menurut data dari Farside Investors. Melansir dari cointelegraph.com, meski pada 9 April pemerintah Amerika sempat mencabut sebagian besar tarif impor secara sementara, arus keluar tetap berlanjut dengan tambahan US$ 127 juta.

Padahal, pada hari yang sama, harga Bitcoin sempat melonjak hingga menyentuh rekor baru sebesar US$ 82.000. Namun, lonjakan ini ternyata tidak cukup untuk mengembalikan kepercayaan investor terhadap ETF Bitcoin.

Kenapa Investor Lari dari Bitcoin?

Salah satu alasannya yakni meningkatnya kekhawatiran akan resesi ekonomi. Menurut Michael Weidner dari Lazard Asset Management, likuiditas atau ketersediaan dana untuk kredit semakin menipis. Akibatnya, banyak investor memilih untuk menyimpan uang mereka di aset yang lebih aman seperti obligasi pemerintah atau uang tunai.

Situasi ini disebut sebagai krisis kredit, yakni kondisi di mana pinjaman sulit diperoleh, sehingga aktivitas ekonomi ikut melambat. Ini bisa terjadi bahkan jika suku bunga tetap, karena perusahaan dan individu dianggap lebih beresiko untuk diberi pinjaman.

Bitcoin Belum Jadi Pilihan Saat Pasar Tak Menentu

Sementara itu, meski ada harapan bahwa The Fed (bank sentral AS) akan menurunkan suku bunga untuk menenangkan pasar, banyak pihak pesimis langkah ini bisa langsung mengubah keadaan.

Bahkan data inflasi AS untuk Maret yang menunjukkan kenaikan paling lambat dalam empat tahun (2,8 persen) tetap gagal memberi dorongan positif ke pasar.

Menurut Joe Brusuelas, ekonom utama di RSM, inflasi ke depan justru diperkirakan naik lagi karena dampak tarif baru.

Karena itu, banyak investor memilih untuk menunggu hingga pasar, khususnya sektor kredit, benar-benar stabil sebelum kembali mempertimbangkan aset seperti Bitcoin. Meski Bitcoin punya keunggulan seperti pasokan tetap dan sifat terdesentralisasi, belum cukup banyak yang melihatnya sebagai pelindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi.

Selama risiko resesi masih tinggi dan pasar kredit belum pulih, dana ETF Bitcoin kemungkinan besar akan tetap mengalami tekanan.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • JPMorgan Izinkan ETF Bitcoin Spot Jadi Jaminan Pinjaman, Tandai Babak Baru Integrasi Kripto di Wall Street
  • Robinhood Resmi Akuisisi Bitstamp Senilai US$ 200 Juta, Siap Ekspansi Global dan Perkuat Lini Kripto Institusional
  • JPMorgan Siap Terima ETF Kripto sebagai Jaminan Pinjaman untuk Klien Kaya
  • Bitcoin (BTC) Beri Sinyal Mini-Death Cross
  • Elon Musk Memunculkan Bitcoin Pertama Kalinya dalam 3 Tahun

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024

Categories

  • Uncategorized
©2025 Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia | Design: Newspaperly WordPress Theme