Harga Bitcoin melonjak ke level tertinggi dalam tujuh minggu terakhir, mencapai US$92.936 pada Rabu malam (21:01 WIB), didorong oleh perubahan sikap Presiden Donald Trump terkait kebijakan moneter dan perdagangan luar negeri. Kenaikan 3,1% ini mencerminkan sentimen pasar yang mulai membaik di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Sebelumnya, menyusul perang tarif yang dikobarkan Trump pada 2 April 2025, harga bitcoin turun signifikan setelah mencapai rekor tertinggi pada tahun 2024 lalu.
Seperti dikutip dari ABC, Rabu (26/2), harga bitcoin turun lebih dari 7% ke level di bawah 88.000 dolar AS pada Selasa (25/2) waktu setempat. Ini adalah harga bitcoin terendah sejak November 2024. Ini adalah harga bitcoin terendah sejak November 2024. Jika dihitung sejak pelantikan Trump, harga bitcoin turun sekitar 20% karena sebagian dari citranya setelah pemilihan presiden AS mulai memudar.
Trump, yang sebelumnya mengancam akan memecat Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, akhirnya melunakkan sikapnya, sehingga memberikan angin segar bagi pasar yang sempat tertekan oleh kekhawatiran terhadap independensi bank sentral dan kekuatan dolar AS.
Selain itu, pernyataannya yang lebih lunak terhadap China, termasuk potensi pengurangan tarif dagang, memberi harapan baru bagi investor terkait stabilitas ekonomi global.
Stephen Wundke, Direktur Strategi Algoz, perusahaan investasi, menyebut pelemahan dolar serta sikap ramah kripto dari Ketua SEC yang baru, Paul Atkins, menjadi katalis penting di balik lonjakan harga Bitcoin ini. Menurutnya, saat ini terbentuk rentang perdagangan antara US$76.000 hingga US$95.000, dan jika Bitcoin mampu menembus batas atas, peluang reli lanjutan terbuka lebar.
Di sisi lain, Brandon Lutnick, Ketua Cantor Fitzgerald, diketahui pada situasi seperti saat ini menggagas usaha kripto senilai US$3 miliar bersama SoftBank, Tether, dan Bitfinex. Melalui mekanisme SPAC (Special Purpose Acquisition Company), mereka akan mengakumulasi Bitcoin dan mencari tambahan pendanaan US$550 juta untuk memperluas eksposur aset digital mereka. Strategi ini mencerminkan keyakinan akan potensi pertumbuhan kripto, terlebih di bawah kepemimpinan Trump yang menjanjikan kebijakan lebih ramah terhadap aset digital. (EF)