Pada 23 April 2025, Bitcoin mencetak sejarah baru dengan menembus lima besar aset paling bernilai di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar, mencapai USD 1,870 triliun (data dari CompaniesMarketCap). Ini membuat Bitcoin:
- Mengungguli kapitalisasi pasar raksasa teknologi seperti Alphabet (Google), Amazon, dan bahkan logam mulia perak.
- Saat ini, Bitcoin hanya kalah dari NVIDIA (USD 2,412 triliun), Microsoft (USD 2,726 triliun), Apple (USD 3,000 triliun), dan emas (USD 22,344 triliun).
CEO Indodax, Oscar Darmawan, menyebut pencapaian ini sebagai validasi global atas posisi Bitcoin yang kini dianggap aset bernilai, bukan sekadar eksperimen teknologi. Kenaikan harga Bitcoin lebih dari 16,5% dalam 30 hari terakhir hingga ke kisaran USD 94.000 juga memperkuat momentum ini.
Oscar juga menyoroti bahwa:
- Selisih Bitcoin dengan Alphabet hanya sekitar USD 11 miliar.
- Bitcoin telah menjadi bagian dari strategi diversifikasi aset modern.
- Di Indonesia, adopsi Bitcoin terus tumbuh, dengan peningkatan pengguna dan volume transaksi di platform Indodax.
Lebih luas lagi, makin banyak institusi keuangan global yang kini memasukkan BTC dalam portofolio mereka, memperlakukan Bitcoin sebagai penyimpan nilai jangka panjang, bukan sekadar alat tukar.