Bitcoin (BTC) saat ini bertahan di angka US$ 95.072, setelah melewati periode penuh gejolak akibat kebijakan tarif besar-besaran yang diumumkan Presiden Donald Trump dalam acara Liberation Day. Melansir dari Bitcoin.com, setelah mencetak rekor tertinggi di US$ 109.356 pada pertengahan Januari, Bitcoin sempat anjlok hingga di bawah US$ 75.000 sebelum kembali menguat.
Melihat kondisi pasar yang tidak menentu, tujuh model AI terkemuka, ChatGPT 4o, o3, o4 Mini dari OpenAI, Deepthink R1 dari Deepseek, Grok dari xAI, Pi dari Inflection dan LeChat dari Mistar AI mencoba memproyeksikan harga Bitcoin di akhir 2025. Hasilnya menunjukkan pandangan yang cukup beragam.
Prediksi paling optimis datang dari Deepseek Deepthink R1, yang memperkirakan harga Bitcoin bisa mencapai US$ 138.000. Model ini menilai bahwa kelangkaan Bitcoin pasca-halving dan meningkatnya permintaan sebagai “emas digital” di tengah ketegangan global bisa mendorong harga melonjak tajam.
Sementara itu, ChatGPT 4o memperkirakan Bitcoin akan menutup tahun di US$ 128.000, mengandalkan analisis terhadap ketidakstabilan ekonomi global dan terbatasnya pasokan koin baru. ChatGPT o3 memberikan angka sedikit lebih rendah di US$ 127.500, dengan menekankan peran ETF Bitcoin dan Bitcoin sebagai aset tahan terhadap risiko perdagangan global.
Bergerak ke tengah, Le Chat dari Mistral AI memproyeksikan harga Bitcoin di kisaran US$ 120.000. Prediksi ini mempertimbangkan peningkatan permintaan sebagai pelindung nilai, namun tetap mengigatkan soal ancaman regulasi dan volatilitas pasar. Chat GPT o4 Mini memperkirakan harga US$ 115.200, menyoroti efek tarif Trump, gangguan rantai pasokan dan pengurangan pasokan Bitcoin pasca halving.