Saat XRP terus membangun momentum dengan meningkatnya minat institusional dan kejelasan regulasi yang membaik, komunitas kripto tetap terbelah soal satu pertanyaan besar: Bisakah XRP mencapai US$ 1.000 per token?
Sekilas, ide ini memang menggairahkan. XRP dipandang oleh sebagian orang sebagai calon ‘aset jembatan’ untuk pembayaran global, menggantikan sistem lama seperti SWIFT. Tapi untuk menilai apakah angka ini benar-benar mungkin, kita harus melihat data dan dinamika pasar.
Cek Realitas Kapitalisasi Pasar?
Pasokan beredar XRP saat ini sekitar 58,40 miliar token. Jika setiap token bernilai US$ 1.000, total kapitalisasi pasar akan mencapai US$ 58,4 triliun. Itu artinya, XRP akan lebih bernilai daripada:
- Emas (US$ 22,43 triliun).
- Apple Inc (US$ 2.959 trilun).
- Bitcoin (US$ 1.689 triliun).
- Seluruh pasar kripto gabungan (US$ 2,68 triliun).
Dengan kata lain, XRP harus menjadi kelas aset paling berharga dalam sejarah manusia, hampir tiga kali lipat dari kapitalisasi pasar emas. ini membuat harga US$ 1.000 secara matematika mungkin, tapi sangat tidak realistis dengan kondisi saat ini. Hal itu akan membutuhkan revolusi keuangan global, di mana XRP menjadi lapisan penyelesaian universal untuk transaksi triliunan dolar setiap hari, tanpa ada yang mendekat.
Optimis vs Realistis
Matthew Brienen, seorang eksekutif kripto, percaya XRP bisa mencapai US$ 1.000 pada tahun 2035. Dengan mengandalkan penggunaannya dalam pasar pembayaran bernilai triliunan dolar. Patrick Bet-David juga sempat mengangkat target US$ 1.000, dengan argumen bahwa XRP bisa melonjak hanya dengan memproses sebagian kecil dari volume harian SWIFT.
Namun, analis dari Teleagon memperkirakan XRP saling tinggi mencapai US$ 285 pada tahun 2050. Sementara itu, Changelly menawarkan skenario lebih optimis, memperkirakan US$ 1.000 pada tahun 2040.
Meskipun ada berbagai proyeksi, sebagian besar ahli sepakat bahwa mencapai valuasi setinggi itu, diperlukan perubahan sistemik dalam keuangan global, perubahan yang sifatnya tidak pasti dan lambat untuk terwujud.