Valuasi sektor stablecoin global melonjak menjadi USD 239,108 miliar atau sekitar Rp4 kuadriliun, berdasarkan data terbaru dari Defillama. Peningkatan ini mencerminkan pertumbuhan sebesar 1,96% dibandingkan pekan sebelumnya, dengan lonjakan nilai mencapai USD 4,581 miliar atau sekitar Rp77,2 triliun.
Tether (USDT) tetap mendominasi pasar dengan kapitalisasi USD 147,695 miliar (sekitar Rp2,4 kuadriliun), naik 1,71% dalam tujuh hari terakhir. Sementara itu, stablecoin USDC dari Circle juga mencatatkan kenaikan 2,28%, membawa kapitalisasi pasarnya menjadi USD 62,273 miliar.
Di sisi lain, USDe milik Ethena mengalami penurunan pasokan sebesar 1,26% pekan ini, dan 9,96% sepanjang bulan lalu. Valuasi pasar USDe kini sekitar USD 4,764 miliar atau Rp80,3 triliun.
Beberapa stablecoin lain mencatat pertumbuhan positif, di antaranya:
- USDS (Sky) tumbuh 7,93% menjadi USD 4,213 miliar (Rp71 triliun),
- DAI naik 3,16%,
- BUIDL (Blackrock) meningkat 3,49%,
- USDD (Tron) melonjak 12,62%,
- RLUSD (Ripple) bertumbuh 7,91%, dengan kapitalisasi sekitar USD 317,04 juta (Rp5,3 triliun).
Pasar Kripto Hadapi Tekanan Global
Peningkatan valuasi stablecoin ini terjadi di tengah gejolak ekonomi global akibat kebijakan tarif impor besar-besaran dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Kebijakan tersebut telah memicu:
- Koreksi tajam di bursa saham dunia,
- Pelemahan nilai tukar Rupiah (USD/IDR mencapai Rp16.864 dan sempat melewati Rp17.000 di pasar offshore),
- Aksi jual besar-besaran di pasar kripto.
Wan Iqbal, Chief Marketing Officer Tokocrypto, menyatakan bahwa kondisi makro mendorong investor untuk lebih berhati-hati, dengan fokus beralih ke aset mayor seperti Bitcoin dan stablecoin, sementara altcoin lebih dihindari karena volatilitas tinggi.
“Pasar masih dalam fase konsolidasi dengan tekanan jual yang cukup kuat. Investor memilih posisi defensif dengan memperbesar eksposur ke Bitcoin dan stablecoin,” ujar Wan.
Sementara itu, Trump mengumumkan penghentian sementara tarif selama 90 hari untuk 75 negara yang sedang bernegosiasi. Namun, untuk China, tarif justru dinaikkan menjadi 125% dan diberlakukan segera, memicu kekhawatiran eskalasi konflik dagang jangka panjang.
Stabilitas Stablecoin Semakin Penting
Di tengah ketidakpastian ini, stablecoin seperti USDT dan USDC dianggap sebagai “safe haven” baru di dunia kripto, menandakan peran vital mereka dalam menjaga kestabilan portofolio investor selama masa-masa gejolak global.