Jakarta, 2 Mei 2025 — Industri aset kripto kembali mencetak sejarah. Sejak peluncuran produk Bitcoin Spot ETF pada Januari 2024, total arus modal masuk ke Bitcoin telah menembus angka US$40 miliar, atau setara dengan Rp669 triliun. Data tersebut mencerminkan lonjakan minat investor terhadap Bitcoin yang kini kian dipandang sebagai aset investasi utama.
Dalam laporan mingguan terbaru CoinShares, yang dirilis pada pekan keempat April 2025, disebutkan bahwa total dana yang mengalir ke produk investasi aset digital mencapai US$3,4 miliar. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak Desember 2024 dan menjadi inflow terbesar ketiga sepanjang sejarah industri kripto.
Bitcoin menjadi penerima utama aliran dana tersebut dengan nilai US$3,18 miliar, disusul Ethereum dengan US$183 juta. Beberapa altcoin seperti XRP dan Sui juga mencatatkan inflow signifikan masing-masing US$31,6 juta dan US$20,7 juta.
Tak hanya arus dana yang meningkat, aktivitas akumulasi aset juga menunjukkan tren penguatan. Perusahaan publik Strategy, pemilik Bitcoin korporat terbesar, dilaporkan kembali membeli 15.355 BTC senilai US$1,65 miliar sepanjang 21–27 April 2025. Total kepemilikan Strategy kini mencapai 553.555 BTC.
Pembelian tersebut dilakukan ketika harga Bitcoin mengalami lonjakan dari US$87.000 ke US$94.000, yang menandakan kepercayaan investor institusi terhadap prospek jangka panjang Bitcoin.
Sementara itu, lembaga keuangan ternama Standard Chartered memperkirakan bahwa harga Bitcoin berpotensi menyentuh US$150.000 pada akhir 2025. ATH (all time high) baru diprediksi akan terjadi pada kuartal kedua tahun ini, didorong oleh peningkatan permintaan ETF serta efek dari halving Bitcoin pada April 2024 lalu.
Menurut analis Standard Chartered, mayoritas arus masuk ETF berasal dari investor institusi seperti dana pensiun dan manajer aset besar, bukan investor retail. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan terhadap Bitcoin semakin stabil dan tahan terhadap fluktuasi jangka pendek.
Salah satu produk ETF paling menonjol adalah iShares Bitcoin Trust (IBIT) milik BlackRock, yang kini telah mengelola lebih dari 270.000 BTC atau sekitar US$17,8 miliar, menjadikannya salah satu ETF dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah pasar modal Amerika Serikat.
Dengan semua indikator tersebut, target harga Bitcoin US$100.000 dinilai bukan lagi sekadar spekulasi, melainkan menjadi ekspektasi realistis dalam waktu dekat.