Jakarta, 1 Mei 2025 – Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani mengonfirmasi telah bertemu pimpinan Huayou, perusahaan asal China, untuk membahas kelanjutan Proyek Titan yang ditinggalkan LG.
LG batal merealisasikan investasi senilai Rp130 triliun setelah lima tahun negosiasi tanpa kesepakatan dengan pemerintah Indonesia. Kini, Huayou—yang telah berinvestasi di Morowali dan Weda Bay—siap mengambil alih proyek rantai pasok baterai kendaraan listrik (EV) tersebut.
Jakarta – Perusahaan China, Huayou, resmi menggantikan posisi LG dalam Proyek Titan, proyek strategis pengembangan rantai pasok baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia.
Sebelumnya, LG batal merealisasikan rencana investasinya senilai Rp130 triliun setelah lima tahun pembicaraan tanpa kesepakatan dengan pemerintah Indonesia.
Langkah ini menandai komitmen lanjutan Huayou dalam memperkuat industri hilirisasi baterai di Tanah Air.