Jakarta – Harga Bitcoin nyaris tidak berubah pada Jumat (2/5/2025) meskipun sempat menyentuh level tertinggi sesi di $97.226. Saat ini, kripto terbesar di dunia tersebut berada di kisaran $96.999, mendekati level psikologis $100.000, didukung oleh sentimen positif global.
Pendorong utama sentimen tersebut adalah sinyal dari Tiongkok yang membuka diri untuk melanjutkan pembicaraan dagang dengan Amerika Serikat, meredakan ketegangan perdagangan yang sempat memanas pada April. Meski kripto tidak langsung terdampak oleh perang dagang, perubahan sentimen pasar secara luas memberikan dorongan positif terhadap aset-aset berisiko tinggi seperti Bitcoin.
Selain itu, penguatan Bitcoin juga ditopang oleh pengumuman dari Strategy perusahaan yang dikenal sebagai pemegang Bitcoin korporat terbesar. Strategy mengumumkan rencana penawaran saham senilai $21 miliar, meski di saat yang sama melaporkan kerugian bersih kuartalan kelima berturut-turut senilai $4,22 miliar.
Di sisi lain, data tenaga kerja Amerika Serikat yang dirilis pada hari yang sama menunjukkan angka pertumbuhan lapangan kerja non-pertanian sebesar 177.000, melebihi ekspektasi pasar. Meskipun ini menurunkan kemungkinan pemotongan suku bunga oleh The Fed dalam waktu dekat, Presiden Trump kembali mendesak penurunan suku bunga melalui pernyataan di Truth Social.
Dengan dorongan dari potensi dialog perdagangan global dan meningkatnya partisipasi institusi, Bitcoin tetap berada dalam tren optimis menuju rekor harga baru meski pasar kripto secara umum menunjukkan tanda-tanda konsolidasi usai reli April.