Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Jumat (2/5/2025). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona hijau.
Kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) masih menguat. Bitcoin naik 2,41 persen dalam 24 jam dan 3,15 persen sepekan.
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 96.397 per koin atau setara Rp 1,60 miliar (asumsi kurs Rp 16.613 per dolar AS).
Ethereum (ETH) turut menguat. ETH naik 2,74 persen sehari terakhir dan 3,37 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 30,5 juta per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 0,25 persen, tetapi masih melemah 1,19 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 9,9 juta per koin.
Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona hijau. ADA menguat 4,63 persen dalam sehari, tetapi masih melemah 1,70 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 11.799 per koin.
Adapun Solana (SOL) kembali menghijau. SOL tumbuh 2,46 persen dalam sehari, tetapi masih melemah 1,46 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 2,49 juta per koin.
XRP masih berada di zona hijau. XRP naik 1,30 persen, tetapi masih terkoreksi 0,03 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 36.816 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali menguat. Dalam satu hari terakhir DOGE tumbuh 5,62 persen, tetapi masih melemah 0,06 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 3.016 per token.
Harga kripto hari ini stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) masih stabil. Harga keduanya masih berada di level USD 1,00, meskipun ada koreksi di kisaran 0,09 persen.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 3,01 triliun atau setara Rp 50.005 triliun, menguat sekitar 2,11 persen dalam sehari terakhir.
Harga Bitcoin Diprediksi Terus Menguat di Tengah Perang Dagang
Sebelumnya, para pemimpin perusahaan kripto besar termasuk Changpeng Zhao dari Binance dan Arthur Hayes optimis terhadap prospek harga Bitcoin (BTC) tahun ini.
Optimisme tersebut didorong oleh guncangan pada pasar keuangan global yang terjadi akibat kebijakan baru tarif impor Amerika Serikat.
Harga Bitcoin telah merosot di tengah kemunduran makro global, ambles sebanyak 14% ke level terendah di bawah USD 75.000 atau Rp1,2 miliar hanya beberapa hari setelah Donald Trump pertama kali mengumumkan tarif impor baru pada 2 April 2025.
Bitcoin kini telah mengembalikan kerugian tersebut setelah Presiden AS Trump menghentikan tarif selama 90 hari, kecuali untuk Tiongkok.
Berikut adalah sederet prediksi harga Bitcoin dari beberapa tokoh kripto terkemuka:
Bos Binance Changpeng Zhao Ramal Bitcoin Sentuh Rp 16,7 miliar di 2025
Salah satu pendiri dan mantan CEO Binance, bursa kripto terbesar di dunia, Changpeng Zhao baru-baru ini mengatakan di sebuah acara kripto di Lahore, Pakistan, bahwa Bitcoin diperkirakan akan mencapai USD 1 juta atau setara Rp16,7 miliar.
Namun, Zhao tidak mengungkap waktu pasti kapan lonjakan tersebut akan terjadi.
Pada tahun 2025, Zhao yakin bahwa BTC dapat memecahkan rekor tertinggi sebelumnya sebesar USD 108.000.
Miliarder tersebut memperkirakan bahwa pertumbuhan Bitcoin akan didukung oleh adopsi sejumlah negara karena pemerintah di seluruh dunia, termasuk AS, mulai melihat dan mengakumulasikan kripto acuan sebagai aset cadangan.
Coinbase Buka Layanan Pinjaman Bitcoin di AS
Sebelumnya, bursa kripto Coinbase mengumumkan pihaknya membuka layanan pinjaman Bitcoin (BTC) di seluruh Amerika Serikat (AS), kecuali Negara Bagian New York.
“Pada tanggal 30 April 2025, pelanggan dapat meminjam hingga USD 1 juta dalam USDC terhadap Bitcoin mereka untuk menutupi biaya hidup apa pun tanpa menjual Bitcoin mereka.
“Pinjaman yang didukung Bitcoin tersedia bagi semua pelanggan di AS, kecuali New York. Kami juga berencana untuk memperluas pinjaman yang didukung BTC ke lebih banyak negara,” ungkap Coinbase.
Ini menandai peluncuran resmi pinjaman Bitcoin secara nasional, yang diluncurkan pada Januari 2025 dan sejak itu telah mengalami peningkatan pesat.
Coinbase menyebut, pihaknya melihat permintaan pelanggan yang kuat.
“USD 100 juta USDC dipinjam dalam waktu kurang dari 100 hari. Nikmati suku bunga serendah 5% – 2x lebih rendah daripada opsi pinjaman yang didukung kripto lainnya. Ditambah tanpa biaya tersembunyi,” bebernya.
Pinjaman ini memungkinkan pengguna untuk mengakses likuiditas tanpa memicu peristiwa kena pajak dengan menggunakan Bitcoin sebagai agunan.
Setelah pinjaman dimulai, Bitcoin secara otomatis dikonversi ke cbBTC, versi bitcoin Coinbase yang dibungkus, dan disimpan ke Morpho—protokol pinjaman terdesentralisasi yang dibangun di Base, jaringan Ethereum lapis-2 milik perusahaan.