Seorang pedagang kripto berhasil meraih keuntungan besar dalam waktu sangat singkat setelah berinvestasi di token baru bernama GORK.
Dengan modal hanya sekitar USD 1.500 atau setara Rp24,9 juta (asumsi kurs Rp16.613 per dolar AS) pedagang tersebut berhasil menghasilkan hampir USD 300.000 atau sekitar Rp4,98 miliar hanya dalam lima jam. Dalam hal ini, pedagang tersebut berhasil meraih keuntungan sekitar Rp4,95 miliar.
Token GORK Melejit 19.100% dalam Sehari
Menurut data dari DEXScreener, harga token GORK melonjak hingga 19.100% dalam waktu 24 jam, mencapai nilai USD 0,035. Hal ini mendorong kapitalisasi pasar GORK menjadi sekitar USD 35,9 juta, dengan volume perdagangan harian sebesar USD 16,3 juta.
Lonjakan harga ini didorong oleh pencatatan token GORK di bursa Moonshot, yang memberikan visibilitas lebih tinggi dan memicu euforia pembelian dari para investor ritel.
Platform analitik blockchain Lookonchain mengidentifikasi dompet milik seorang pedagang yang membeli 7,24 juta token GORK hanya dengan USD 1.513.
Dari jumlah itu, sebanyak 3,86 juta token telah dijual, menghasilkan keuntungan signifikan, sementara sisanya senilai sekitar USD 162.300 berdasarkan harga saat ini masih tersimpan di dompet tersebut. Keuntungan ini setara dengan 191 kali lipat dari modal awal, dalam kurun waktu hanya beberapa jam.
Kisah ini memperlihatkan potensi luar biasa dari pasar kripto dalam menghasilkan kekayaan dalam waktu singkat, terutama melalui token-token berisiko tinggi yang banyak bermunculan di jaringan seperti Solana.
Namun, kisah spektakuler ini juga menjadi pengingat bahwa dunia kripto bukan hanya soal untung besar, melainkan juga menyimpan potensi kerugian yang sama besarnya.
Waspadai Risiko Tinggi dalam Investasi Kripto
Meskipun peluang mendapatkan keuntungan sangat menggoda, penting bagi investor untuk memahami berbagai risiko yang melekat dalam investasi kripto, terutama pada token baru atau koin meme.
Pertama, pasar kripto sangat dikenal dengan volatilitas ekstrem. Harga dapat naik dan turun secara drastis dalam hitungan jam. Contohnya, Bitcoin pernah anjlok dari USD 64.000 menjadi USD 29.000 hanya dalam beberapa bulan.
Selain itu, regulasi di sektor kripto masih belum matang di banyak negara. Ketidakpastian hukum ini bisa menimbulkan risiko tambahan bagi investor, baik dari sisi perlindungan aset maupun potensi pembatasan pemerintah.
Selanjutnya, keamanan juga menjadi isu besar. Peretasan dan penipuan sering terjadi di bursa maupun dompet kripto, menyebabkan kerugian miliaran dolar setiap tahunnya. Token-token baru juga sering kali menghadapi risiko likuiditas rendah, sehingga sulit untuk menjual aset tanpa mempengaruhi harga secara drastis.
Terakhir, pasar kripto juga rawan dimanipulasi oleh aktor besar atau “whale”, yang bisa memainkan harga sesuka hati dan merugikan investor kecil.
Semua risiko ini telah dijelaskan oleh berbagai pakar dan media global, seperti Rhinope, BHSEC Law, dan Tactical Assets, yang menekankan pentingnya edukasi dan kewaspadaan dalam berinvestasi kripto.