
San Francisco, IDNFinancials.com – Apple Inc. (NASDAQ: AAPL) mengungkapkan bahwa perang tarif yang dipicu oleh kebijakan Presiden Donald Trump berpotensi menambah beban biaya perusahaan hingga US$900 juta pada kuartal yang berakhir Juni 2025. Hal ini disampaikan CEO Apple, Tim Cook, dalam panggilan konferensi pasca rilis laporan keuangan kuartalan.
Cook menjelaskan bahwa dampak tarif pada kuartal kedua fiskal masih terbatas karena strategi Apple memindahkan produksi lebih awal dari China ke negara lain. Namun, ia memperingatkan bahwa jika tidak ada perubahan kebijakan, maka beban tarif sebesar US$900 juta tidak dapat dihindari pada kuartal berikutnya.
Sebagai bagian dari diversifikasi rantai pasok, Apple telah memindahkan produksi iPhone ke India, serta iPad, Mac, dan Apple Watch ke Vietnam. Meski demikian, produk untuk pasar global di luar AS sebagian besar masih diproduksi di China.
Pendapatan kuartal kedua Apple mencapai US$95,36 miliar dengan laba per saham US$1,65, melebihi ekspektasi analis. Namun, saham Apple turun 4% akibat kekhawatiran investor terhadap ketidakpastian jangka panjang terkait perang dagang dan potensi kenaikan harga produk.
Apple juga menyoroti investasi domestik senilai US$500 miliar dalam empat tahun, termasuk pembangunan pabrik di Texas dan pembelian chip AS sebesar US$19 miliar, sebagai bentuk upaya mendapatkan dukungan dari pemerintah AS.
Namun, analis seperti Jacob Bourne dari Emarketer menilai bahwa pemindahan manufaktur dapat menghadirkan tantangan biaya dan kapasitas yang memengaruhi margin keuntungan.
Meski penjualan iPhone naik menjadi US$46,84 miliar, penjualan di wilayah Tiongkok Raya justru turun 2% menjadi US$16 miliar, di tengah persaingan ketat dengan Huawei dan Xiaomi. Layanan Apple mencatatkan pendapatan sebesar US$26,65 miliar, dengan lebih dari 1 miliar langganan berbayar secara global.
Apple juga mengumumkan kenaikan dividen tunai sebesar 4% dan program pembelian kembali saham senilai US$100 miliar, meski nilainya lebih kecil dibanding tahun sebelumnya dan dinilai kurang menggairahkan oleh pasar.