
Mayoritas pemula di dunia investasi kripto belum menyadari pentingnya memilih exchange (platform jual beli aset kripto) yang aman. Padahal, keamanan exchange sangat krusial karena menyimpan aset kripto dalam “hot wallet” yang rentan diretas. Kasus besar seperti peretasan Coincheck di Jepang pada 2018, yang menyebabkan hilangnya 530 juta dolar AS dalam token NEM, menjadi bukti nyata betapa bahayanya sistem keamanan yang lemah.
Exchange yang terpercaya umumnya memiliki ciri-ciri seperti:
- Sertifikasi keamanan internasional (misalnya ISO 27001),
- Audit proof of reserve secara berkala,
- Kepatuhan terhadap regulasi dan lisensi resmi dari otoritas keuangan.
Ancaman utama yang mengintai pengguna crypto antara lain:
- Peretasan oleh pihak eksternal,
- Penipuan phishing,
- Penyalahgunaan akses oleh karyawan internal,
- Bug atau celah keamanan pada sistem.
Untuk meminimalkan risiko, para investor disarankan:
- Memilih exchange yang memiliki izin resmi dan rekam jejak baik.
- Mengaktifkan fitur Two-Factor Authentication (2FA).
- Menyimpan aset kripto jangka panjang di hardware wallet.
- Tidak menyimpan seluruh aset di exchange.
- Mengecek riwayat keamanan exchange secara berkala.
Penting diingat, prinsip dasar dalam dunia crypto adalah: “Kalau bukan kamu yang pegang kuncinya, berarti itu bukan benar-benar milikmu.” Keamanan adalah tanggung jawab pribadi setiap investor.