
Dhaval Joshi, Kepala Strategi di BCA Research, dalam laporan terbarunya menyerukan investor global untuk secara struktural mengalihkan investasi dari aset Amerika Serikat ke Eropa dan Bitcoin. Ia menyebut kebijakan perdagangan AS sebagai pemicu stagflasi domestik dan deflasi global.
“Tarif Trump bersifat inflasi bagi AS, tetapi deflasi bagi seluruh dunia lainnya,” tulis Joshi dalam catatan analisnya.
BCA merekomendasikan penambahan bobot pada obligasi pemerintah Inggris (gilts) dibandingkan obligasi AS, seraya membandingkan kondisi saat ini dengan momen Brexit 2016. Joshi menilai gilts akan mengalami pemulihan setelah satu dekade berkinerja buruk terhadap obligasi AS.
Di sektor saham, Joshi menilai pasar AS sedang berada dalam gelembung antusiasme terhadap kecerdasan buatan (AI) yang mulai mengempis. Sebaliknya, saham-saham Eropa dinilai sangat undervalued, dengan potensi penyempitan valuasi sekitar 25 persen dibanding pasar AS. Sektor kesehatan Eropa, khususnya di Jerman, disebut memiliki prospek cerah dengan valuasi yang jauh lebih rendah dibandingkan rekan-rekan AS mereka meski pertumbuhan pendapatannya serupa.
Sementara itu, Bitcoin disebut sebagai pemenang tak terduga dari pergeseran modal global. Ketidakpercayaan investor terhadap dolar AS disebut mendorong minat pada Bitcoin sebagai lindung nilai. Joshi bahkan menyatakan bahwa proyeksi harga Bitcoin sebesar $200.000 mungkin terlalu konservatif.