Tim pengembang di balik token MELANIA, kripto yang sempat populer karena dikaitkan dengan mantan Ibu Negara Amerika, Melania Trump, dilaporkan telah menjual token dalam jumlah besar sejak pertengahan Maret. Penjualan ini menghasilkan 170.000 koin Solana (SOL) senilai sekitar 23 juta dolar Amerika, atau sekitar Rp 370 miliar.
Menurut analis blockchain Ember CN, penjualan ini dilakukan secara bertahap menggunakan metode dollar cost averaging (DCA) dan likuiditas sepihak. Artinya, tim tidak menjual secara mendadak, melainkan perlahan dan terstruktur dalam jangka waktu tertentu.
Token MELANIA yang dijual berasal dari dompet komunitas dan likuiditas. Setelah dikonversi menjadi SOL, tim kemudian menjualnya lagi menjadi USDC (USD Coin), lalu memindahkannya ke jaringan blockchain lain atau menariknya keluar. Strategi ini menunjukkan adanya rencana penarikan dana yang sistemis.
Dampak dari penjualan besar-besaran ini mulai terasa di pasar. Dalam 24 jam terakhir, harga token MELANIA turun 7,1 persen. Jika melihat lebih luas, harganya telah anjlok 32,1 persen selama satu minggu terakhir dan penurunan yang sama tercatat dalam sebulan terakhir. Saat ini, token ini telah kehilangan 97,1 persen dari niiai tertingginya, yaitu US$ 13,05 yang tercapai pada 20 Januari 2025.
MELANIA sempat naik daun bersamaan dengan tren koin meme bertema politik, termasuk token ‘Official Trump‘. Namun, aksi jual yang terus dilakukan oleh tim pengembang memunculkan kekhawatiran di kalangan investor, terutama soal komitmen mereka terhadap masa depan proyek ini.
Sebagaimana diketahui, token MELANIA awalnya populer karena sosoknya yang dikenal sebagai pendamping setia Presiden Amerika Donald Trump. Namun menurut Financial Times, banyak akhirnya token tiruan dari proyek-proyek politik ini kemudian memicu kekhawatiran akan penipuan dan rug pull, di mana investor ditinggalkan dengan aset tak bernilai setelah tim pengembang menjual semua token mereka.
Dengan harga terus merosot dan kejelasan proyek makin kabur, kepercayaan investor mulai goyah. Para pengamat memperingatkan agar investor tetap waspada terhadap token yang terlalu bergantung pada figur publik tanpa utilitas nyata atau rencana pengembangan yang transparan.