
Harga Bitcoin (BTC) saat ini tengah berada di titik krusial, setelah gagal menembus resistance kuat di $98.000 pada 3 Mei lalu. Sejak 22 April, BTC terus bergerak dalam rentang sempit antara $93.000 hingga $97.900 tanpa mampu mencatatkan penutupan harian di atas $97.440.
Menurut analis dari Glassnode, volume profit taking kini telah melampaui batas normal historis. Untuk setiap $1 kerugian yang direalisasikan, lebih dari $9 berhasil dijual dengan keuntungan. Ini menandakan meningkatnya tekanan jual dari investor jangka pendek, sekaligus memperbesar risiko koreksi harga.
Checkmate, analis kripto terkemuka, menyebut bahwa BTC kini berada di “titik keputusan” penting. Dengan 86% pasokan Bitcoin berada dalam kondisi profit, volatilitas diperkirakan akan meningkat drastis dalam waktu dekat. Jika BTC gagal menembus dan bertahan di atas $95.000, harga berisiko turun ke bawah $92.000 hingga mencapai area kritis di $90.000 atau bahkan $75.000.
Namun, sentimen positif masih tersisa, terutama dari lonjakan permintaan ETF Bitcoin yang mencatat arus masuk $1,8 miliar pekan lalu. Selain itu, keputusan suku bunga dari The Fed minggu ini bisa menjadi katalis kuat untuk pergerakan harga selanjutnya.
Munculnya BTC Bull Token sebagai Alternatif Investasi
Di tengah ketidakpastian ini, presale token baru bernama BTC Bull Token ($BTCBULL) mulai menarik perhatian investor. Proyek ini dibangun di atas Ethereum dengan fokus pada dukungan jangka panjang terhadap pertumbuhan harga Bitcoin, disertai fitur staking, airdrop BTC, dan mekanisme burning.
BTC Bull menawarkan insentif kepada pemegang token berupa distribusi Bitcoin langsung ketika BTC mencapai milestone seperti $100.000, $150.000, hingga $250.000. Roadmap proyek disusun mengikuti pencapaian harga Bitcoin, dengan fase distribusi dimulai saat BTC menembus $100.000.
Presale BTC Bull saat ini telah mengumpulkan dana lebih dari $5,3 juta dari target $6 juta, dengan harga token $0.002495. Investor dapat membeli menggunakan ETH atau USDT melalui dompet seperti MetaMask atau Best Wallet, yang juga menyediakan fitur staking dengan reward hingga 77% per tahun.
Distribusi token dilakukan secara transparan, dengan 21 miliar total suplai: 40% untuk pemasaran, 15% untuk pengembangan, dan sisanya untuk staking, burning, dan airdrop. Saat ini, lebih dari 1,3 miliar token telah distaking.