Tether, yang dikenal sebagai penerbit stablecoin terkemuka, kini memasuki ranah kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dengan pengumuman terbaru tentang Tether.ai.
Produk ini diharapkan tidak hanya akan meningkatkan transaksi Bitcoin BTC0.50% Harga BTC Saat IniRp 1.551.995.6650.50% Market CapRp 30.607 TriliunVolume TradingRp 329,35 TriliunSuplai BeredarRp 19.860.971 dan Tether USDT0.16% Harga USDT Saat IniRp 16.5270.16%Market Cap-Volume Trading-Suplai Beredar-, tetapi juga membawa perubahan signifikan dalam cara AI diintegrasikan dengan teknologi blockchain.
Dengan fokus pada desentralisasi dan aksesibilitas, Tether.ai menjanjikan sebuah ekosistem di mana miliaran agen AI dapat berinteraksi tanpa perlu server pusat.
Tether Memperkenalkan Tether.ai
Paolo Ardoino, CEO Tether, baru-baru ini mengumumkan bahwa Tether.ai akan segera diluncurkan, menandai langkah besar perusahaan dalam mengintegrasikan AI dengan blockchain.
Tether.ai dirancang sebagai infrastruktur AI terdesentralisasi yang memungkinkan model AI berjalan di berbagai perangkat tanpa tergantung pada arsitektur tertentu. Ini membuka peluang bagi pengembang untuk menciptakan aplikasi yang lebih aman dan resilien, karena sistem ini tidak memiliki titik kegagalan tunggal.
Kemampuan untuk melakukan transaksi menggunakan Bitcoin (BTC) dan Tether (USDT) merupakan salah satu fitur utama dari Tether.ai. Dengan menggunakan kit pengembangan yang disebut WDK, aplikasi terdesentralisasi dapat dengan mudah mengelola transaksi crypto, memperkuat posisi Tether di persimpangan AI dan teknologi blockchain.
Integrasi dan Aplikasi Tether.ai
Tether.ai tidak hanya terbatas pada transaksi kripto; platform ini juga mendukung pembuatan dan pengoperasian miliaran agen AI yang dapat berkomunikasi dan bertransaksi satu sama lain secara peer-to-peer.
Dari bot perdagangan otomatis hingga pengelolaan transaksi energi mikro, aplikasi dari Tether.ai sangat luas. Ini menunjukkan potensi besar untuk revolusi dalam berbagai sektor, termasuk keuangan dan energi.
Selain itu, Tether.ai akan terintegrasi dengan teknologi P2P lain yang dikembangkan oleh Tether, seperti Keet dan Pear. Integrasi ini menunjukkan komitmen Tether untuk menciptakan ekosistem yang lebih terhubung dan efisien, di mana teknologi AI dan blockchain dapat saling melengkapi untuk menciptakan solusi yang lebih inovatif dan berkelanjutan.
Dampak Tether.ai pada Industri Crypto dan AI
Peluncuran Tether.ai diperkirakan akan meningkatkan volume transaksi harian Bitcoin (BTC) secara signifikan, dengan potensi mencapai nilai $1 juta per Bitcoin. Ini bisa menjadi katalis yang mendukung prediksi oleh tokoh-tokoh seperti Robert Kiyosaki dan Arthur Hayes.
Di sisi lain, dengan miliaran agen AI yang melakukan transaksi menggunakan Tether (USDT), stablecoin ini diharapkan akan memenangkan perlombaan stablecoin, meskipun menghadapi persaingan ketat dari pemain besar seperti Circle dan PayPal.
Selain itu, Tether juga sedang mempertimbangkan peluncuran stablecoin baru yang berbasis di AS, serta meningkatkan investasi di luar dunia digital, termasuk dalam klub sepak bola Juventus.
Langkah-langkah ini menunjukkan strategi diversifikasi Tether yang luas, yang tidak hanya terbatas pada peningkatan infrastruktur digital tetapi juga mencakup ekspansi ke sektor lain.
Dengan berbagai inovasi yang diusung oleh Tether.ai, Tether tidak hanya memperkuat posisinya di pasar crypto tetapi juga menetapkan standar baru dalam penggunaan AI dalam kehidupan sehari-hari.