Cardano (ADA), salah satu dari sepuluh kripto terbesar di dunia, mengalami tekanan karena pasar kripto secara keseluruhan sedang lesu. Harga ADA kini turun di bawah level teknikal penting, yang bisa menjadi sinyal penurunan lebih lanjut jika kondisi pasar tidak membaik.
Melansir dari u.today, saat ini ADA berada di harga US$ 0,649, turun 2,05 persen dalam 24 jam terakhir dan 8,15 persen selama sepekan. Penurunan ini terjadi di tengah aksi jual besar-besaran di pasar kripto, yang menyebabkan likuidasi sebesar US$ 207 juta.
Sejak 3 Mei, harga Cardano terus melemah selama tiga hari berturut-turut. Yang menjadi perhatian utama, adalah turunnya harga di bawah garis rata-rata pergerakan 50 hari (SMA 50) di US$ 0,669, sebuah indikator penting yang biasa digunakan untuk melihat tren jangka pendek hingga menengah.
Sebelumnya, pada akhir April, ADA sempat berhasil naik kembali di atas SMA 50 setelah sebelumnya jatuh pada awal Maret. Namun, kekuatan ini tidak bertahan lama. Dari 11 hari terakhir, hanya tiga hari ADA ditutup dengan kenaikan, menunjukkan tekanan dari penjual masih dominan.
Pada 5 Mei, harga kembali turun di bawah SMA 50. Ini menunjukkan bahwa para pembeli (bull) mulai kehilangan kendali setelah beberapa hari mempertahankan posisi tersebut.
Faktor eksternal juga ikut mempengaruhi, terutama menjelang pertemuan kebijakan The Fed minggu ini. Banyak investor bersikap hati-hati karena kemungkinan penurunan suku bunga dinilai sangat kecil, hanya 4,4 persen.
Secara teknikal, jika tekanan jual terus berlanjut, ADA berpotensi turun ke area support berikutnya di US$ 0,63 atau bahkan US$ 0,54. Namun, jika ADA mampu kembali menembus di atas SMA 50, ada peluang untuk bergerak stabil di antara SMA 50 dan SMA 200 (di US$ 0,779). Jika itu terjadi, target berikutnya bisa mengarah ke US$ 1.
Analis kripto bernama Ali juga mencatat bahwa ADA baru-baru ini ditolak di bagian atas pola penurunan harga (descending channel), yang memperkuat kemungkinan penurunan harga dalam waktu dekat.