Frankfurt, 9 Mei 2025 — Pemerintah Jerman melalui Kejaksaan Negeri Frankfurt dan Biro Kriminal Federal (BKA) berhasil menutup layanan pertukaran kripto ilegal, eXch, dalam sebuah operasi besar-besaran yang melibatkan kerja sama internasional, termasuk dengan otoritas Belanda.
Platform eXch, yang telah beroperasi tanpa pengawasan sejak 2014, dikenal luas di darknet karena memungkinkan penukaran aset kripto curian atau hasil penipuan menjadi dana sah. Platform ini juga terlibat dalam beberapa kasus peretasan besar, termasuk insiden multi-signature Bybit dan pencurian dana Genesis Creditor senilai $243 juta.
Dalam penggerebekan tersebut, pihak berwenang menyita €34 juta atau sekitar Rp633 miliar dalam bentuk aset digital, serta 8 terabyte data berisi transaksi mencurigakan dan bukti kriminalitas siber global.
Analis blockchain terkemuka ZachXBT mengonfirmasi bahwa eXch merupakan pusat aktivitas ilegal lintas negara. Meskipun platform sempat menyatakan berhenti beroperasi per 1 Mei, aparat Jerman bergerak cepat menutup dan menyegel operasionalnya.
Menurut penyelidikan, nilai transaksi yang telah diproses oleh eXch diperkirakan mencapai $1,9 miliar, menjadikannya salah satu operasi ilegal terbesar dalam sejarah kripto Eropa.
Penutupan eXch menegaskan posisi Jerman sebagai negara terdepan dalam upaya pemberantasan kejahatan kripto, sekaligus menunjukkan bahwa teknologi blockchain, meskipun anonim, tetap meninggalkan jejak digital yang dapat dilacak aparat hukum.