
Pada pertengahan 2025, pasar kripto mengalami perubahan besar, dengan beberapa altcoin terkemuka mengalami penurunan tajam lebih dari 50%. Di antara yang paling terpengaruh adalah Ethereum (ETH), token bertema Trump, dan Algorand (ALGO).
Ethereum, platform blockchain terbesar kedua setelah Bitcoin, mengalami penurunan harga lebih dari 50% sejak awal 2025. Penurunan ini disebabkan oleh dua faktor utama: penurunan interaksi blockchain dan kegagalan pembaruan Ethereum 2.0 yang diharapkan dapat membawa perubahan besar. Meskipun Ethereum tetap menjadi kekuatan utama dalam aplikasi terdesentralisasi, pasar kehilangan kepercayaan terhadap prospek jangka panjangnya.
Sementara itu, token bertema Trump, yang sebelumnya melonjak berkat perhatian politik, juga mencatatkan penurunan lebih dari 50%. Meskipun harga mereka sempat melonjak tajam pada awal 2024, kurangnya pengembangan proyek yang solid dan ketidakstabilan pasar membuat banyak investor beralih, menganggap token ini lebih bersifat spekulatif ketimbang investasi jangka panjang.
Di sisi lain, Algorand (ALGO) yang terkenal dengan transaksi cepat dan biaya rendah mengalami penurunan sekitar 70%. Meskipun menggunakan model proof-of-stake yang efisien, Algorand gagal menarik pengembang dan pengguna untuk membangun aplikasi di ekosistemnya. Kurangnya adopsi dan stagnasi dalam pengembangan aplikasi terdesentralisasi memperburuk posisi Algorand di pasar.
Penurunan signifikan pada ketiga aset ini menandakan pergeseran besar dalam sentimen pasar kripto. Investor kini lebih tertarik pada aset dengan utilitas jelas dan prospek jangka panjang yang lebih stabil, sementara beberapa altcoin besar seperti Bitcoin tetap menunjukkan ketahanan.
Pergeseran ini menunjukkan bahwa pasar kripto tetap sangat dinamis, dengan kebutuhan untuk dukungan kuat dalam penggunaan nyata dan pengembangan yang berkelanjutan untuk mempertahankan daya tarik di mata investor.