Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25 persen hingga US$ 4,50 persen. Keputusan ini diambil karena The Fed masih melihat inflasi yang cukup tinggi serta meningkatnya ketidakpastian dalam perekonomian.
Dalam pernyataannya, The Fed menyebutkan bahwa aktivitas ekonomi masih tumbuh dengan cukup kuat. Tingkat pengangguran juga tetap rendah dan stabil dalam beberapa bulan terakhir. Namun, inflasi belum sepenuhnya terkendali.
Melansir dari theblock.co, tujuan utama The Fed tetap sama, yaitu menjaga inflasi di angka 2 persen dan memastikan tingkat pekerjaan maksimal dalam jangka panjang. Meski begitu, lembaga ini mengakui bahwa situasi ekonomi saat ini tidak mudah diprediksi.
Selain menahan suku bunga, The Fed akan tetap melanjutkan kebijakan pengurangan aset yang dimilikinya, seperti surat utang negara dan surat utang berbasis hipotek. Pada pertemuan sebelumnya di bulan Maret, The Fed telah memutuskan untuk memperlambat laju pengurangan aset dengan menurunkan batas penjualan surat utang negara dari US$ 25 miliar menjadi US$ 5 miliar per bulan, sementara batas untuk surat utang lembaga tetap di US$ 35 miliar.
Sementara itu, harga Bitcoin ikut bergerak naik. Saat pengumuman The Fed, Bitcoin diperdagangkan di kisaran US$ 96.400, naik 1,9 persen dalam 24 jam terakhir. Meski sempat menyentuh level US$ 99.100 di awal hari, harga Bitcoin masih belum kembali ke angka US$ 100.000 yang terakhir tercapai pada akhir Februari lalu.