Jakarta, 10 Mei 2025 – Pasar kripto melanjutkan reli hingga akhir pekan, dengan Bitcoin (BTC) menembus level psikologis USD 100.000 dan Ethereum (ETH) mencatat pekan terbaiknya sejak 2021.
Berdasarkan data CoinMarketCap, Sabtu (10/5), harga BTC naik 0,82% dalam 24 jam terakhir dan melonjak 7,95% sepanjang pekan, diperdagangkan di kisaran USD 103.862 atau sekitar Rp 1,71 miliar. Sementara itu, ETH melonjak 2,22% harian dan mencetak kenaikan mingguan sebesar 32,11%, kini berada di level USD 2.047 atau sekitar Rp 39,82 juta.
Menurut Gadi Chait, Head of Investment di Xapo Bank, lonjakan harga Bitcoin bukan sekadar euforia, tetapi mencerminkan arus masuk yang kuat, didorong oleh akumulasi para “paus“, rekor permintaan ETF, dan minat investor terhadap aset netral di tengah ketidakpastian makroekonomi.
Sentimen positif juga menyusul pengumuman kesepakatan dagang AS-Inggris dan sinyal pengurangan tarif terhadap China, yang turut mengangkat pasar saham, minyak, dan aset kripto.
Ethereum mendapat dorongan tambahan dari keberhasilan upgrade teknologi “Pectra”, yang menurunkan biaya jaringan dan meningkatkan efisiensi. ETH naik 26% dalam sepekan, performa terbaik sejak Mei 2021. Solana (SOL) pun melonjak 17% dalam dua hari terakhir, menggenapi kenaikan mingguan sebesar 16%.
Meski begitu, Ether dan altcoin lainnya—kecuali XRP—masih tertinggal jauh dari Bitcoin sepanjang 2025. BTC naik 11% secara tahunan, sementara Ether dan Solana masih terkoreksi masing-masing 30% dan 11%.
Eric Chen dari Injective menyebut perubahan struktural pasar BTC sejak hadirnya ETF spot di 2024, dengan aliran dana kini datang dari institusi seperti dana pensiun dan perusahaan. Sebaliknya, altcoin masih bergantung pada investor ritel dan spekulatif yang belum menunjukkan pertumbuhan serupa.
Analis Wolfe Research, Read Harvey, menyimpulkan: “Strategi terbaik saat ini adalah tetap berpegang pada Bitcoin sampai hambatan risiko benar-benar hilang.”