Pasar mata uang kripto mengalami lonjakan signifikan pada 8 Mei 2025, dengan total kapitalisasi pasar naik sekitar 3,26% dalam 24 jam terakhir hingga mencapai $3,09 triliun. Kenaikan ini dipicu oleh kombinasi faktor makroekonomi, sinyal geopolitik positif, dan sentimen teknikal yang menguat. Berikut rangkuman penyebab utamanya:
1. Ketakutan akan Stagflasi Jadi Sentimen Positif
Keputusan Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga tetap di kisaran 4,25%–4,50% memicu kekhawatiran akan stagflasi — kondisi ekonomi stagnan disertai inflasi tinggi. Dalam pernyataannya, Ketua The Fed Jerome Powell menyebut risiko stagflasi meningkat, yang membuat investor mencari aset lindung nilai seperti Bitcoin. Hal ini mengangkat status crypto sebagai “emas digital”, mirip dengan tren saat pelonggaran moneter di tahun 2020.
2. Optimisme dari Potensi Kesepakatan Dagang AS-Inggris
Sentimen positif juga muncul dari kemungkinan tercapainya kesepakatan dagang besar antara Amerika Serikat dan Inggris. Laporan dari The New York Times dan pernyataan Presiden Trump di media sosial meningkatkan ekspektasi pasar terhadap stabilitas ekonomi global. Hal ini berdampak pada naiknya minat risiko investor, termasuk pada aset kripto.
3. Rebound Teknikal dari Level Support Kuat
Secara teknikal, kapitalisasi pasar crypto global telah mengalami rebound dari support $2,4 triliun dan melonjak sekitar 30% dalam sebulan terakhir. Kini, pasar kembali diperdagangkan di atas level psikologis $3 triliun, mendekati resistensi penting di kisaran $3,1 hingga $3,25 triliun. Ini mengindikasikan potensi pergerakan bullish lanjutan jika level ini berhasil ditembus.
Dengan indeks “Crypto Fear & Greed” yang kini berada di zona “Greed”, pasar tampaknya mulai menunjukkan kepercayaan diri yang lebih tinggi. Namun, investor tetap disarankan untuk waspada terhadap volatilitas pasar yang tinggi.