Pasar mata uang kripto kembali panas. Harga Bitcoin (BTC) melampaui US$ 104.000 dan nyaris menyentuh rekor tertingginya. Ethereum juga ikut melesat dari US$ 1.800 ke US$ 2.600, menandai akhir dari fase konsolidasinya.
Tidak hanya dua aset besar ini, altcoin lainnya pun turut meroket, mendorong total kapitalisasi pasar kripto global menembus US$ 3,2 triliun.
Melansir dari crypto.news, lonjakan ini dipicu oleh tiga faktor utama yang sedang menjadi perhatian pasar minggu ini.
1. Harapan dari Pembicaraan Perdagangan
Faktor pertama berasal dari pertemuan dagang antara Amerika Serikat dan China yang sedang berlangsung di Swiss. Meski belum ada kesepakatan besar yang diumumkan, Presiden Donald Trump menyebut ada ‘kemajuan besar’. Namun, China merespon lebih hati-hati, dengan media pemerintah menegaskan bahwa mereka akan menolak segala proposal yang bertentangan dengan prinsip dan kepentingan nasional mereka.
2. Data Inflasi Amerika Akan Segera Dirilis
Faktor kedua adalah laporan inflasi Amerika untuk bulan April, yang akan dirilis pada hari Rabu. Para ekonom memperkirakan inflasi sedikit naik dari 2,4 persen menjadi 2,5 persen, sementara inflasi inti diprediksi tetap di angka 2,8 persen.
Goldman Sachs memperkirakan inflasi masih akan terus naik hingga mencapai 3,8 persen pada akhir tahun. Angka-angka ini sangat mempengaruhi keputusan The Fed soal suku bunga.
3. Acara Industri Kripto: Consensus Toronto
Faktor ketiga datang dari industri itu sendiri. Acara besar bertajuk Consensus akan digelar minggu ini di Toronto, menghadirkan tokoh-tokoh ternama seperti pendiri Cardano Hoskinson, Sergey Nazarov dari Chainlink, hingga Anthony Scaramucci.
Biasanya, acara seperti ini menjadi ajang pengumuman kerja sama, peluncuran proyek baru atau update besar dari tim pengembang. Contohnya, harga Pi Network sempat melonjak setelah timnya memberi sinyal akan ada pengumuman penting di acara sebelumnya.