Perusahaan investasi asal Jepang, Metaplanet, resmi melampaui El Salvador dalam hal kepemilikan Bitcoin. Pada 12 Mei 2025, Metaplanet mengumumkan pembelian 1.241 BTC senilai USD 129 juta, menjadikan total kepemilikan perusahaan mencapai 6.796 BTC atau sekitar USD 707 juta. Ini menempatkan Metaplanet sebagai pemegang Bitcoin terbanyak dari kalangan non-negara, melampaui El Salvador yang memiliki 6.173 BTC.
CEO Metaplanet, Simon Gerovich, menyatakan kebanggaannya atas pencapaian ini, menyebut bahwa perusahaannya “baru saja memulai” dalam strategi investasi Bitcoin yang agresif. Sejak memulai akumulasi BTC pada April 2024, Metaplanet mencatat Bitcoin Yield kuartal ini sebesar 38%, bahkan 95,6% pada kuartal pertama 2025.
Sementara itu, El Salvador terus membeli Bitcoin secara bertahap meskipun telah menandatangani kesepakatan pinjaman senilai USD 1,4 miliar dengan IMF pada Desember 2024. Salah satu syarat kesepakatan tersebut adalah penghentian pembelian Bitcoin dengan dana publik serta pencabutan status BTC sebagai alat pembayaran sah, yang resmi dilakukan pada Januari 2025.
Meski begitu, Kantor Bitcoin El Salvador tetap konsisten menambah cadangan, termasuk 7 BTC tambahan dalam sepekan terakhir. Strategi ini masih dianggap unik dan menjadi sorotan global sebagai model akumulasi aset digital oleh negara.
Di sisi lain, Michael Saylor, pendiri MicroStrategy, mengisyaratkan potensi pembelian BTC tambahan oleh perusahaannya yang kini sudah memegang lebih dari 555.000 BTC, senilai hampir USD 58 miliar.
Langkah Metaplanet ini mempertegas tren adopsi Bitcoin oleh institusi besar, bahkan menyaingi strategi negara seperti El Salvador dalam menjadikan BTC sebagai aset strategis jangka panjang.