Harga token Solana, yakni SOL telah mengalami kenaikan tajam sebesar 24 persen, dalam periode 6 hingga 10 Mei. Melansir dari cointelegraph.com, kenaikan ini terjadi seiring dengan reli altcoin yang mengikuti lonjakan harga Bitcoin, di mana kripto utama tersebut telah menembus angka US$ 100.000.
Namun setelah kenaikan tersebut, harga SOL kesulitan untuk bertahan di atas US$ 180. Meski begitu, data pasar menunjukkan bahwa potensi kenaikan masih terbuka lebar.
Meskipun SOL hanya berada di urutan kelima sebagai aset kripto terbesar berdasarkan nilai pasar, aktivitas jaringan Solana menunjukkan performa yang sangat kuat. Saat ini, total nilai aset yang dikunci di ekosistem Solana (TVL) mencapai US$ 10,9 miliar, lebih tinggi dibanding seluruh jaringan layer-2 Ethereum seperti Arbitrum, Optimism dan Base, bahkan juga mengungguli BNB Chain milik Binance.
Beberapa proyek Solana mencatat pertumbuhan TVL yang signifikan dalam 30 hari terakhir:
- Raydium (pertukaran terdesentralisasi): Naik 78 persen.
- Jito (staking liquid): Naik 41 persen.
- Marinade (protokol staking): Naik 56 persen.
Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa aktivitas DeFi di jaringan Solana terus meningkat. Tidak hanya itu, pendapatan dari biaya transaksi di jaringan juga menunjukkan tren positif. Dalam 30 hari terakhir, Solana mencatat pendapatan sebesar US$ 43,3 juta, lebih tinggi dari Ethereum (24,9 juta) dan mendekati Tron (51,9 juta), menurut data dari DefiLlama.
Selain itu, sekitar 65 persen dari total pasokan SOL saat ini sedang di-staking, artinya sebagian besar token tidak beredar bebas di pasar. Kondisi ini membuat suplai lebih terbatas, yang secaraalami bisa mendorong harga naik.
Dari sisi pasar derivatif, sentimen investor masih relatif positif. Saat ini, funding rate atau tingkat biaya yang dibayar oleh trader untuk mempertahankan posisi reli berada di angka 8 persen, angka yang masih dalam kategori normal dan sehat. Meskipun harga SOL masih sekitar 40 persen di bawah rekor tertingginya (US$ 295), banyak pelaku pasar mulai menunjukkan keyakinan terhadap prospek jangka pendeknya.