15 Mei 2025 – Jakarta — Perusahaan yang sebelumnya dikenal sebagai MicroStrategy dan kini berganti nama menjadi Strategy, mengumumkan ambisinya untuk menjadi perusahaan publik paling bernilai di dunia. Ambisi ini disampaikan oleh analis internal mereka, Jeff Walton, dalam film dokumenter Financial Times berjudul Taruhan Bitcoin senilai USD 40 Miliar milik Michael Saylor.
Menurut Walton, kunci pencapaian tersebut terletak pada posisi dominan Bitcoin sebagai aset kripto paling aktif diperdagangkan. Dengan kepemilikan 568.840 BTC, Strategy kini memiliki aset senilai USD 59 miliar (sekitar Rp 977,5 triliun) berdasarkan harga terkini.
Walton menyebut kepemilikan ini sebagai “aset terbaik dan jaminan paling murni di seluruh planet.” Ia menambahkan bahwa Strategy akan menjadi ekuitas publik nomor satu yang diperdagangkan, hanya kalah dari emas sebagai aset paling bernilai global dengan nilai mencapai USD 21,35 triliun.
Perusahaan ini juga dikenal memiliki kemampuan luar biasa dalam menggalang dana. Pada akhir 2024, Strategy berhasil mengumpulkan USD 12 miliar dalam 50 hari.
Pendiri dan Ketua Eksekutif Strategy, Michael Saylor, memproyeksikan bahwa harga Bitcoin bisa mencapai USD 1 juta dalam 10 tahun dan bahkan USD 13 juta pada 2045. Jika prediksi ini terwujud, valuasi Strategy diperkirakan bisa melampaui USD 10 triliun, menjadikannya perusahaan paling bernilai di dunia.
Meski demikian, Saylor tetap realistis terhadap risiko pasar. Ia menyatakan bahwa perusahaannya akan tetap bertahan bahkan jika Bitcoin anjlok 90%.
Saat ini, kapitalisasi pasar Strategy (ticker: MSTR) berada di kisaran USD 117 miliar, yang berarti perusahaan harus tumbuh lebih dari 85 kali lipat untuk mencapai target ambisiusnya — sebuah pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah pasar modal.