Bitcoin (BTC) masih tertahan di atas angka US$ 100.000, tapi belum juga berhasil naik lebih tinggi. Apa yang sebenarnya terjadi?
Salah satu analis on-chain dengan nama akun ‘Darkfost’ di media sosial X, penyebab utamanya ada di pasar derivatif, tempat para trader memasang taruhan apakah harga Bitcoin akan turun.
Data dari CryptoQuant menunjukkan bahwa dalam beberapa hari terakhir, banyak trader justru membuka posisi short, yakni taruhan bahwa harga Bitcoin akan turun. Hal ini terlihat dari indikator yang disebut cumulative net taker volume, yang terus berada di zona negatif sejak Bitcoin menembus US$ 100.000.
Darkfost menyebut bahwa hal ini menyebutkan banyak trader yang mulai meragukan kemampuan Bitcoin untuk mencapai all time high dalam waktu dekat.
Menariknya, pasar sering bergerak berlawanan arah dengan mayoritas trader. Ketika terlalu banyak orang yakin harga akan turun, dan ternyata harga naik, mereka yang melakukan short harus buru-buru membeli kembali Bitcoin, ini yang disebut short squeeze.
Menurutnya, Bitcoin melonjak setelah ketidakpastian terkait tarif mereda, bahkan sempat mengungguli pasar saham. Namun ketika pasar tradisional terus menguat, BTC justru tertahan dan masuk ke dalam kisaran sempit antara US$ 90.000 dan US$ 110.000.