Analis dari Standard Chartered baru-baru ini merilis proyeksi jangka panjang terhadap aset kripto Solana (SOL), dengan prediksi bahwa harganya dapat melonjak dari sekitar US$175 ke level tertinggi baru di US$500 pada 2029.
Mengutip laporan The Block pada Selasa (27/5/2025), Head of Digital Asset Research di Standard Chartered, Geoffrey Kendrick, menjelaskan bahwa saat ini Solana masih sangat bergantung pada aktivitas perdagangan, khususnya meme coin.
“Solana mendominasi perdagangan meme coin berkat kemampuannya memproses ribuan transaksi secara paralel dengan biaya yang sangat rendah,” ujar Kendrick.
Kendrick menilai Solana berada dalam posisi strategis untuk menopang berbagai sektor masa depan yang membutuhkan transaksi cepat dan berbiaya rendah. Beberapa sektor yang disebutkan meliputi aplikasi keuangan, media sosial berbasis blockchain, dan Decentralized Physical Infrastructure Network (DePIN).
Namun, ia menekankan bahwa kontribusi nyata dari sektor-sektor tersebut diperkirakan baru akan terasa dalam dua hingga tiga tahun ke depan, seiring proyek-proyek dari puncak hype DeFi 2021 lalu mulai berkembang dan matang.
Performa Jangka Pendek Masih Kalah dari Ethereum
Meskipun potensi jangka panjangnya menjanjikan, Kendrick memperingatkan bahwa performa Solana kemungkinan akan tertinggal dibanding Ethereum dalam jangka pendek. Ketergantungan Solana terhadap aktivitas meme coin dinilai tidak berkelanjutan sebagai pendorong pertumbuhan.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa meskipun sektor meme coin telah menguji daya tahan infrastruktur Solana, pasar kini mulai memberikan “diskon” terhadap potensi pendapatan Solana dari sektor tersebut karena minat terhadap meme coin tampaknya telah melewati puncaknya.
Dari sisi valuasi, Kendrick membandingkan Solana dengan blockchain smart contract lain seperti BNB. Berdasarkan metrik internal Standard Chartered berupa rasio kapitalisasi pasar terhadap GDP blockchain yakni total pendapatan dari aplikasi dan protokol di jaringan tersebut, Solana dinilai masih “murah”. Sebaliknya, BNB terlihat “mahal” karena terhubung langsung dengan Binance, exchange kripto terbesar di dunia.
“Penurunan aktivitas dan valuasi yang rendah bukan kombinasi yang bagus,” kata Kendrick.
Ia memperkirakan bahwa Solana akan memasuki periode aktivitas rendah selama dua hingga tiga tahun, dan akan tetap diperdagangkan di bawah nilai fundamentalnya sampai sektor-sektor baru tersebut benar-benar aktif di jaringan Solana.
Sejalan dengan prediksi kinerja yang cenderung stagnan dalam waktu dekat, Kendrick memproyeksikan bahwa rasio harga Ethereum terhadap Solana (ETH/SOL) akan naik dari sekitar 15 menjadi 17 pada akhir 2027, sebelum akhirnya mulai stabil. Untuk harga SOL, ia memperkirakan akan mencapai US$275 pada akhir 2025 dan US$500 pada akhir 2029.
Di luar Solana, Kendrick juga memberikan pandangan menyeluruh tentang arah pasar kripto. Ia memprediksi harga Bitcoin dapat melonjak ke US$200.000 pada akhir 2025 dan menyentuh US$500.000 pada 2028. Sementara itu, proyeksi harga Ethereum direvisi menjadi US$4.000 untuk 2025.