Pasar kripto secara keseluruhan nampak mulai kurang bergairah. Hal ini tampak dari Bitcoin (BTC) dan banyak dari altcoin yang memerah pada Sabtu (31/5/2025) pagi.
Momentum pasar kripto tampaknya mulai memudar, dan Shiba Inu (SHIB) tak luput dari dampaknya. Dalam 24 jam terakhir, data dari Coinglass menunjukkan bahwa open interest SHIB turun drastis 24,59 persen, menandakan pergeseran sentimen pasar yang cukup signifikan.
Melansir dari u.today, koin meme bertema anjing ini tercatat memiliki total open interest sebesar 12,25 triliun SHIB, setara dengan sekitar US$ 172,6 juta, level yang terakhir terlihat sekitar 3 minggu lalu. Penurunan tajam ini menjadi indikator bahwa para trader mulai menarik modal mereka dari kontrak derivatif SHIB, baik karena menutup posisi maupun menghindari resiko dalam kondisi pasar yang tak menentu.
Open interest mempresentasikan total nilai kontrak berjangka yang masih aktif di pasar. Jika angkanya turun drastis, itu berarti minat dan optimisme investor terhadap potensi pergerakan harga jangka pendek ikut melemah.
Data dari CoinMarketCap, juga mencerminkan tekanan ini. Harga SHIB turun 6,63 persen dalam 24 jam terakhir, diperdagangkan di US$ 0,00001313 saat laporan ini ditulis.
Koreksi Pasar Lebih Luas, Tapi Kekhawatiran Khusus di SHIB
Penurunan ini terjadi di tengah ketidakpastian pasar kripto secara umum. Bitcoin, Ethereum dan altcoin besar lainnya juga menghadapi koreksi akibat tekanan makroekonomi, pelemahan volume dan volatilitas tinggi. Namun, bagi Shiba Inu token yang sangat beruntung pada dukungan komunitas dan spekulasi, penurunan open interest bisa menjadi tanda awal dari fase bearish yang lebih panjang.
Para investor kini kekhawatiran bahwa tren ini bisa :
- Melemahkan narasi positif seputar SHIB
- Mengurangi likuiditas di pasar derivatif
- Menekan harga lebih dalam jika tidak ada pembalikan sentimen
Meskipun ekosistem Shiba Inu telah mengalami berbagai pembaruan. Beberapa di antaranya seperti pengembangan Shibarium dan adopsi lebih luas oleh merchant, tren jangka pendek tampaknya masih dibayangi oleh ketidakpastian global dan kurangnya katalis positif baru.