
Polisi Korea Selatan kembali mengajukan permintaan surat perintah penggeledahan dan penyitaan dalam penyelidikan atas dugaan penipuan saham IPO yang melibatkan Chairman HYBE, Bang Si-hyuk. Kasus ini terkait transaksi curang senilai sekitar 400 miliar Won (sekitar Rp4,73 triliun dengan kurs Rp11,84 per Won).
Unit kejahatan keuangan Badan Kepolisian Metropolitan Seoul berupaya mendapatkan dokumen dari Bursa Korea, Layanan Pengawasan Keuangan (FSS), dan perusahaan sekuritas untuk melacak transaksi. Kasus ini telah diselidiki sejak Desember 2024.
Bang diduga melanggar Undang-Undang Pasar Modal dengan menyesatkan pemegang saham agar percaya HYBE tidak berencana melakukan IPO, sehingga mendorong mereka menjual saham. Namun, Bang diduga tetap melanjutkan IPO dan meraup keuntungan besar sekitar 400 miliar Won.
FSS juga sedang menyelidiki dan akan merujuk Bang ke Kejaksaan Distrik Selatan Seoul. HYBE membantah kesalahan, menegaskan semua transaksi sudah sesuai hukum setelah tinjauan legal.
Kasus ini muncul saat BTS bersiap comeback sebagai grup lengkap setelah seluruh anggota menyelesaikan wajib militer pada Juni 2025. Penggemar khawatir kontroversi ini berdampak pada rencana reuni grup.
Sebelumnya, jaksa juga menggerebek kantor HYBE terkait kasus mantan eksekutif yang diduga melakukan perdagangan orang dalam saham YG Plus dengan keuntungan ilegal hingga 240 juta Won. HYBE menegaskan individu tersebut sudah meninggalkan perusahaan dan mereka terus bekerja sama dengan penyidik.