
Pasar kripto menunjukkan ketahanan emosional yang lebih baik dibanding pasar saham di tengah gejolak ekonomi global akibat kebijakan tarif baru Amerika Serikat (AS). CEO dan pendiri platform perdagangan kripto CEX.io, Oleksandr Lutskevych, mengungkapkan bahwa optimisme di dunia kripto bukan sekadar euforia, melainkan terbentuk dari karakteristik pasar dan budaya komunitasnya.
Menurut Lutskevych, saat Indeks Fear and Greed (F&G) pasar saham anjlok lebih dari 80% pasca pengumuman tarif dari mantan Presiden Donald Trump, indeks F&G kripto hanya turun sekitar 59%. Ia menilai ini sebagai pola, di mana investor kripto lebih tenang dan cepat bangkit dibanding investor saham yang panik.
Lutskevych juga menyebutkan bahwa perbedaan mendasar adalah pasar saham didominasi institusi, sementara kripto lahir dari gerakan akar rumput (retail) yang lebih adaptif terhadap perubahan teknologi dan inovasi. Optimisme investor kripto didukung oleh mentalitas yang terbentuk dari volatilitas harga dan budaya komunitas yang kuat.
Meski ada risiko terkikisnya optimisme dengan meningkatnya dominasi institusi di pasar kripto dan korelasi Bitcoin dengan saham, data menunjukkan pemegang jangka panjang Bitcoin mengakumulasi lebih dari 300.000 BTC pada kuartal pertama 2025. Kedalaman pasar kripto juga meningkat menjadi $500 juta, menandakan kepercayaan investor masih kuat dan potensi pertumbuhan harga masih terbuka.