Las Vegas, 31 Mei 2025 — Konferensi Bitcoin terbesar di dunia yang digelar minggu ini di Las Vegas ternyata tak lagi sepenuhnya berpusat pada Bitcoin. Stablecoin justru menjadi topik utama, menarik perhatian para pelaku industri, regulator, dan pejabat tinggi AS karena potensinya mendorong perubahan finansial dan politik di Amerika Serikat.
Wakil Presiden AS JD Vance menjadi Wapres pertama yang menyampaikan pidato di ajang komunitas Bitcoin, menyatakan dukungannya terhadap aset digital dan menyebut konferensi ini sebagai “gerakan” yang ia banggakan untuk dukung. Vance bahkan menyebut stablecoin bukan sebagai ancaman, melainkan “pengganda kekuatan ekonomi” AS yang dapat memperkuat dominasi dolar secara global.
Bo Hines, Ketua Dewan Aset Digital Gedung Putih, mengungkap bahwa stablecoin dapat membuka permintaan triliunan dolar untuk surat utang AS dan merampingkan jalur pembayaran internasional. Dukungan ini memperkuat momentum pengesahan RUU GENIUS — rancangan undang-undang pertama yang mengatur penerbit stablecoin — yang dijadwalkan masuk ke tahap pemungutan suara Senat awal pekan depan.
Senator Cynthia Lummis menyatakan bahwa kesepakatan akhir telah tercapai setelah negosiasi panjang lintas partai. Jika lolos, RUU GENIUS akan menjadi regulasi digital asset pertama di AS.
CEO Kraken Dave Ripley menyebut RUU ini penting untuk membawa institusi besar ke dalam ekosistem kripto, meski beberapa poin kunci masih diperdebatkan, seperti pembagian hasil stablecoin dan peran pejabat publik dalam pasar.
Sementara itu, CEO Tether Paolo Ardoino memperkirakan adopsi stablecoin akan dipimpin oleh perusahaan perdagangan komoditas dalam lima tahun mendatang, bersiap menghadapi gelombang baru dari institusi keuangan besar yang mulai meluncurkan dolar digital mereka sendiri di blockchain.