Skip to content

Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia

Menu
  • Sample Page
Menu

Pasar Crypto Terancam Crash Jelang Jatuh Tempo Kontrak Derivatif dan Rilis Data Inflasi AS

Posted on June 1, 2025

Pasar cryptocurrency global menghadapi tekanan besar menjelang akhir pekan ini, dipicu oleh jatuh tempo kontrak opsi senilai lebih dari $11,7 miliar serta ketidakpastian akibat data inflasi Amerika Serikat yang akan dirilis.

Bursa derivatif crypto Deribit melaporkan bahwa 92 ribu kontrak opsi Bitcoin (BTC) senilai sekitar $7,7 miliar dan 565 ribu kontrak opsi Ethereum (ETH) senilai hampir $1,7 miliar akan kedaluwarsa pada Jumat (30/5). Grafik distribusi open interest menunjukkan titik tekanan harga atau Max Pain Price untuk BTC di level $100.000 dan ETH di $2.300, area yang sangat sensitif menjelang jatuh tempo.

Put-call ratio BTC naik ke 1,01, menandakan banyak trader mengambil posisi protektif mengantisipasi penurunan harga. Sedangkan untuk ETH, rasio put-call berada di angka 0,83 dengan harga saat ini di bawah level Max Pain.

Harga kedua aset utama ini menunjukkan tekanan, Bitcoin diperdagangkan di kisaran $106.615, turun 2% dalam 24 jam terakhir, sementara Ethereum mengalami koreksi lebih dari 5% ke level $2.648. Volume perdagangan Bitcoin juga melonjak 7%, menandakan peningkatan aktivitas pasar.

Data dari Coinglass mencatat likuidasi total di pasar crypto mencapai $335 juta dalam sehari terakhir, dengan 96.000 akun terdampak. Dominasi likuidasi berasal dari posisi long senilai $220 juta, sementara posisi short mencapai $115 juta. Token yang paling terdampak likuidasi antara lain BTC, ETH, SOL, DOGE, dan TRB, termasuk likuidasi terbesar senilai $9,83 juta pada posisi BTCUSDC.

Selain tekanan teknikal, faktor makroekonomi juga memperberat kondisi pasar. Departemen Analisis Ekonomi AS (BEA) akan merilis data Personal Consumption Expenditure (PCE) yang menjadi acuan utama Federal Reserve pada Jumat (30/5). Inflasi tahunan diperkirakan turun dari 2,3% ke 2,2%, namun inflasi bulanan diprediksi naik dari 0% menjadi 0,1%.

Nilai tukar dolar AS (DXY) melemah 0,54% ke level 99,33, dan yield obligasi 10 tahun turun ke 4,424%. Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa kebijakan suku bunga ke depan masih akan bergantung pada data inflasi yang keluar, menambah ketidakpastian di pasar.

Investor dihimbau untuk mewaspadai potensi koreksi tajam dan volatilitas tinggi menjelang peristiwa penting ini.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • GoldPro Token: Emas Digital yang Redup, Kalah Jauh dari Emas Fisik
  • Tahan Banting! Pasar Modal RI Tetap Stabil Meski Dihantam Tekanan Global
  • MAHA Siapkan Dividen Rp196,7 Miliar, Dibagikan Akhir Juni 2025
  • Harga Bitcoin Stabil di Atas USD 105.000, Optimisme Investor Meningkat
  • Robert Kiyosaki: Bitcoin Bisa Bawa Kekayaan, Bahkan 0,01 BTC Akan Bernilai Tinggi

Recent Comments

  1. A WordPress Commenter on Hello world!

Archives

  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024

Categories

  • Uncategorized
©2025 Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia | Design: Newspaperly WordPress Theme