
Pasar cryptocurrency global menghadapi tekanan besar menjelang akhir pekan ini, dipicu oleh jatuh tempo kontrak opsi senilai lebih dari $11,7 miliar serta ketidakpastian akibat data inflasi Amerika Serikat yang akan dirilis.
Bursa derivatif crypto Deribit melaporkan bahwa 92 ribu kontrak opsi Bitcoin (BTC) senilai sekitar $7,7 miliar dan 565 ribu kontrak opsi Ethereum (ETH) senilai hampir $1,7 miliar akan kedaluwarsa pada Jumat (30/5). Grafik distribusi open interest menunjukkan titik tekanan harga atau Max Pain Price untuk BTC di level $100.000 dan ETH di $2.300, area yang sangat sensitif menjelang jatuh tempo.
Put-call ratio BTC naik ke 1,01, menandakan banyak trader mengambil posisi protektif mengantisipasi penurunan harga. Sedangkan untuk ETH, rasio put-call berada di angka 0,83 dengan harga saat ini di bawah level Max Pain.
Harga kedua aset utama ini menunjukkan tekanan, Bitcoin diperdagangkan di kisaran $106.615, turun 2% dalam 24 jam terakhir, sementara Ethereum mengalami koreksi lebih dari 5% ke level $2.648. Volume perdagangan Bitcoin juga melonjak 7%, menandakan peningkatan aktivitas pasar.
Data dari Coinglass mencatat likuidasi total di pasar crypto mencapai $335 juta dalam sehari terakhir, dengan 96.000 akun terdampak. Dominasi likuidasi berasal dari posisi long senilai $220 juta, sementara posisi short mencapai $115 juta. Token yang paling terdampak likuidasi antara lain BTC, ETH, SOL, DOGE, dan TRB, termasuk likuidasi terbesar senilai $9,83 juta pada posisi BTCUSDC.
Selain tekanan teknikal, faktor makroekonomi juga memperberat kondisi pasar. Departemen Analisis Ekonomi AS (BEA) akan merilis data Personal Consumption Expenditure (PCE) yang menjadi acuan utama Federal Reserve pada Jumat (30/5). Inflasi tahunan diperkirakan turun dari 2,3% ke 2,2%, namun inflasi bulanan diprediksi naik dari 0% menjadi 0,1%.
Nilai tukar dolar AS (DXY) melemah 0,54% ke level 99,33, dan yield obligasi 10 tahun turun ke 4,424%. Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa kebijakan suku bunga ke depan masih akan bergantung pada data inflasi yang keluar, menambah ketidakpastian di pasar.
Investor dihimbau untuk mewaspadai potensi koreksi tajam dan volatilitas tinggi menjelang peristiwa penting ini.