Setelah lonjakan Bitcoin, altcoin utama diprediksi kembali menguat di tengah perubahan strategi trading.
Lonjakan Harga Bitcoin dan Dampaknya bagi Pasar Kripto
Bitcoin kembali mencuri perhatian pelaku pasar setelah berhasil menembus harga di atas $105.000 dalam beberapa waktu terakhir. Keberhasilan ini bukan hanya mencerminkan kekuatan fundamental Bitcoin sebagai aset kripto utama, tetapi juga membawa efek domino terhadap sentimen investor global di tengah ketidakpastian ekonomi. Menurut data CoinDesk dan Reuters, lonjakan ini mempertegas posisi Bitcoin sebagai barometer utama kondisi pasar kripto secara keseluruhan dan memperkuat minat pada aset digital lainnya, terutama di kalangan investor institusional dan profesional.
Altcoin Unggulan Melanjutkan Reli, ETH, HYPE, TAO, dan QNT Naik Daun
Sejalan dengan reli Bitcoin, sejumlah altcoin mengalami kenaikan yang signifikan. Analis dari Bloomberg mencatat bahwa Ether (ETH) mencatat kenaikan harga dengan volume perdagangan yang meningkat, didorong ekspektasi adopsi Ethereum yang bertumbuh pesat dalam ekosistem DeFi dan NFT. Altcoin lain seperti HYPE, TAO (Bittensor), dan Quant (QNT) juga menunjukkan performa impresif dan dinilai memiliki potensi reli berlanjut, menurut pengamatan pasar dalam beberapa hari terakhir. CEO Web3, Arrash Yasavolian, menambahkan, “Para trader kini semakin fokus pada profit jangka pendek akibat berbagai risiko dan dinamika ekonomi global yang belum pasti.” Data CoinMarketCap memperlihatkan volatilitas tajam pada altcoin dengan volume transaksi yang melonjak lebih dari 15% di 24 jam terakhir.
Signifikansi Pergerakan Kripto dalam Dinamika Makro Ekonomi
Pergerakan harga kripto yang volatil belakangan ini tercermin dari meningkatnya aktivitas dan strategi short-term trading yang diadopsi pasar, khususnya setelah ketidakstabilan ekonomi global pasca kebijakan moneter AS. Fokus pada aset kripto, termasuk altcoin seperti ETH, HYPE, TAO, dan QNT, menjadi alternatif menarik di tengah gejolak pasar tradisional dan suku bunga tinggi. Kondisi ini menandakan adanya perubahan strategi dari akumulasi jangka panjang ke taktik short-term untuk memaksimalkan peluang profit. Beberapa analis mengaitkan tren ini dengan sikap investor yang mulai menghindari risiko tinggi dan lebih gesit dalam memanfaatkan momentum pasar kripto. Fenomena ini menunjukkan bagaimana sentimen investor, volatilitas harga, dan kecanggihan instrumen investasi digital menjadi faktor kunci penentu arus modal di pasar kripto.