Donald Trump dan Partai Republik mencatat kemenangan besar dalam Pemilu 2024 dengan berhasil memenangkan kursi kepresidenan, Senat, dan DPR AS.
Donald Trump dan Partai Republik mencatat kemenangan besar dalam Pemilu 2024 dengan berhasil memenangkan kursi kepresidenan, Senat, dan DPR.
Hal ini hampir dapat dipastikan akan mempercepat pengesahan regulasi terkait kripto menjadi undang-undang dalam dua tahun mendatang. Kemenangan ini juga mengisyaratkan pendekatan yang mungkin lebih lunak dari regulator terhadap sektor ini.
Selama kampanyenya, Trump mengatakan bahwa Amerika Serikat akan menjadi “ibu kota kripto dunia”. Segera kita akan melihat apakah dan bagaimana dia akan memenuhi janjinya tersebut.
Sejauh ini, satu-satunya pengumuman resmi terkait kripto sejak pemilu adalah pengangkatan Elon Musk (CEO X/SpaceX/Tesla) dan Vivek Ramaswamy (mantan kandidat presiden Partai Republik) untuk memimpin “Departemen Efisiensi Pemerintah” — sebuah panel penasihat untuk mengurangi biaya pemerintahan. Selain itu, Trump menjual kaus bergambar DOGE (yang juga menjadi simbol memecoin Dogecoin) dengan wajahnya dan Musk.
Sektor kripto di AS dan dunia sedang menunggu bagaimana Trump akan membentuk kebijakan dan regulasi untuk industri ini serta dampaknya terhadap bisnis.
Industri Kripto dan Pengaruh Uang dalam Politik
Industri kripto membuktikan bahwa dalam era pasca-Citizens United, uang memiliki kekuatan besar dalam politik. Fairshake, organisasi yang mendukung kandidat pro-kripto, menghabiskan $40 juta untuk mendukung Bernie Moreno di Ohio, yang berhasil mengalahkan Senator Sherrod Brown.
Secara keseluruhan, Fairshake mendukung lebih dari 50 kandidat yang menang di pemilu, dengan hanya lima kandidat yang kemungkinan kalah.
Peluang Disahkannya RUU Kripto Meningkat
Dengan kendali penuh atas DPR, Senat, dan Gedung Putih, peluang pengesahan undang-undang terkait kripto meningkat drastis. Meskipun kripto bukan prioritas utama, kemungkinan pengesahan RUU seperti Financial Innovation and Technology for the 21st Century Act (FIT21), RUU stablecoin, atau bahkan RUU cadangan strategis Bitcoin menjadi lebih besar.
Namun, bentuk spesifik RUU tersebut belum jelas. Kristin Smith, CEO Blockchain Association, mengatakan bahwa organisasi industri sedang berkoordinasi untuk memastikan kebijakan yang disepakati dapat diwujudkan. “Ini adalah waktu yang tepat untuk menyelesaikan kebijakan,” ujarnya.
Belum Jelas Siapa yang Akan Memimpin SEC, Departemen Keuangan, atau CFTC
Ketiga institusi ini memiliki pengaruh langsung terhadap industri kripto. Trump telah mengumumkan beberapa kandidat untuk kabinetnya, termasuk Matt Gaetz sebagai Jaksa Agung, Robert F. Kennedy Jr. untuk Departemen Kesehatan, dan Pete Hegseth untuk Departemen Pertahanan.
Namun, posisi terkait regulator keuangan masih belum jelas. Mantan Ketua SEC, Jay Clayton, akan menjadi kandidat Trump untuk memimpin Kantor Kejaksaan AS Distrik Selatan New York — unit yang dikenal menangani kejahatan korporasi, termasuk kasus terhadap Sam Bankman-Fried dan KuCoin.
Posisi penting lainnya seperti Ketua SEC, Menteri Keuangan, dan Kepala CFTC masih belum diumumkan. Meski demikian, pergantian kepemimpinan belum tentu menghentikan kasus yang sedang berlangsung, seperti tuntutan terhadap Coinbase, Kraken, atau Binance.
Di Departemen Keuangan AS, posisi Menteri Keuangan dan Wakil Menteri untuk Intelijen Keuangan dan Terorisme AS — saat ini dijabat Brian Nelson — akan memengaruhi kebijakan kripto.
Dalam pemerintahan Trump sebelumnya, Steven Mnuchin mengusulkan pengumpulan data pelanggan dompet kripto dan mendukung aturan “travel rule” dari FATF. Jika Kongres AS mengarahkan CFTC menjadi regulator utama pasar aset digital, kepala lembaga ini akan memiliki peran besar dalam menentukan implementasinya.