Jakarta, 2 Juni 2025 — Harga Bitcoin dan mayoritas aset kripto utama lainnya mengalami penguatan terbatas pada perdagangan Senin pagi (2/6). Berdasarkan data Coinmarketcap, sebagian besar kripto kembali berada di zona hijau setelah sempat tertekan oleh aksi ambil untung dan kekhawatiran makroekonomi global.
Bitcoin (BTC), kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, tercatat naik 1,08% dalam 24 jam terakhir meski masih melemah 3,17% secara mingguan. Saat ini, harga BTC berada di level USD 105.711 atau setara Rp 1,72 miliar per koin (asumsi kurs Rp 16.294/USD). Sebelumnya, BTC sempat mencetak rekor tertinggi baru di USD 111.900 sebelum anjlok ke USD 103.812 pada 31 Mei akibat tekanan jual.
Ethereum (ETH) juga menguat 0,57% dalam sehari terakhir dan naik tipis 0,43% sepekan, diperdagangkan pada Rp 41,6 juta per koin. Binance Coin (BNB) naik 0,40% menjadi Rp 10,8 juta meski melemah secara mingguan.
Solana (SOL) dan XRP juga menghijau dengan kenaikan masing-masing 0,69% dan 0,22%. Dogecoin (DOGE) ikut naik 0,87% menjadi Rp 3.188 per token, namun tetap terkoreksi hampir 13% selama sepekan terakhir.
Sementara itu, Cardano (ADA) justru terkoreksi 0,17% harian dan melemah signifikan 9,13% secara mingguan ke harga Rp 11.216 per koin.
Untuk stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD Coin (USDC), keduanya tetap stabil di level USD 1 meski mencatat pelemahan tipis 0,2%.
Kapitalisasi pasar kripto global saat ini mencapai USD 3,30 triliun atau setara Rp 55.562 triliun, mencatat kenaikan sekitar 0,61% dalam 24 jam terakhir. Namun volume perdagangan harian tercatat turun ke USD 145,13 miliar, dan kapitalisasi sempat turun 1,97% dalam sehari sebelumnya.
Vice President Indodax, Antony Kusuma, menyatakan fluktuasi tajam ini adalah bagian wajar dari pasar kripto yang sangat sensitif terhadap sentimen global, termasuk data inflasi AS dan kebijakan suku bunga The Fed. Ia menekankan bahwa koreksi jangka pendek tidak serta merta menunjukkan pelemahan fundamental aset kripto seperti Bitcoin.