Skip to content

Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia

Menu
  • Sample Page
Menu

Masih Terkoreksi, Ini Level Akumulasi Potensial Bagi Bitcoin

Posted on June 3, 2025

Harga Bitcoin (BTC) mengalami koreksi tajam dari harga puncak. Perdagangan sang jawara kripto itu sempat menyentuh level US$103.000 di perdagangan kemarin sebelum akhirnya kembali bangkit ke kisaran US$105.525 pada perdagangan hari ini. Capaian itu masih mencatatkan koreksi lebih dari 5% dari harga puncak yang sempat berada di titik US$111.000. Lantas bagaimana prospek ke depannya?

Sejumlah pakar menganggap bahwa koreksi yang terjadi pada aset kripto nomor wahid itu merupakan efek dari aksi profit taking lantaran adanya kekhawatiran terhadap data ekonomi makro global. Khususnya inflasi Amerika Serikat (AS) dan ketidakpastian kebijakan suku bunga The Fed.

Turunnya harga BTC ikut menyeret kapitalisasi pasar kripto secara global. Maklum, dengan kontribusi lebih dari 50% atas total market cap kripto, sedikit saja pergerakan harga pada Bitcoin akan berdampak besar pada pasar aset digital secara keseluruhan.

Pantauan CoinGecko, total kapitalisasi pasar kripto pada saat penulisan berada di level US$3,42 triliun. Bandingkan dengan posisi sebelumnya yang berada di titik US$3,56 triliun.

Merespons kondisi tersebut, Vice President Indodax Antony Kusuma menjelaskan, fluktuasi merupakan bagian alami dari dinamika pasar kripto. Sektor ini sangat reaktif terhadap sentimen global. Sehingga, ketika harganya menyentuh level tertinggi secara historis, wajar jika profit taking terjadi.

“Namun perlu dipahami bahwa koreksi jangka pendek tidak selalu mencerminkan pelemahan fundamental Bitcoin,” jelasnya melalui keterangan resmi.

Titik US$100.000 – US$104.000 Sebagai Level Akumulasi Potensial

Menurutnya, momentum seperti ini justru banyak dimanfaatkan oleh investor untuk mengatur ulang portofolio investasinya. Ia menekankan bahwa pendekatan rasional adalah kunci, bukan emosional.

Dalam pandangannya, level harga antara US$100.000 hingga US$104.000 menjadi area yang paling mendapat perhatian investor. Dianggap sebagai zona akumulasi potensial. Jika tekanan jual berlanjut dan harga BTC menyentuh level itu, terdapat potensi rebound yang bisa terjadi.

“Koreksi harga bukan hanya sinyal negatif. Dalam banyak kasus, justru menjadi titik refleksi dan peluang untuk masuk ke pasar secara lebih terukur,” tambah Antony.

Sejarah Bitcoin lanjut Antony, menunjukkan bahwa koreksi merupakan bagian dari perjalanannya sebagai aset yang terus berkembang.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • UEA Wajibkan Finfluencer Miliki Lisensi, Upaya Redam Risiko Misinformasi Keuangan
  • Binance Pegang Stablecoin Terbesar, Dominasi Pasar Kian Kuat di Tengah Persaingan Global
  • Tether Pindahkan Bitcoin Senilai Rp63,7 Triliun ke Platform Baru, Strategy Terus Tambah Kepemilikan BTC
  • Sberbank Rusia Tawarkan Obligasi Bitcoin, CNB Ceko Pertimbangkan Tambah BTC ke Cadangan
  • Binance Capai 275 Juta Pengguna, Dorong Adopsi Kripto Global

Recent Comments

  1. A WordPress Commenter on Hello world!

Archives

  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024

Categories

  • Uncategorized
©2025 Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia | Design: Newspaperly WordPress Theme