Perusahaan logistik berbasis di Hong Kong, Reiter Logtech (RITR), berencana membeli Bitcoin senilai US$ 1,5 miliar, menurut dokumen yang diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika.
Melansir dari decrypt.co, RITR yang tercatat di bursa Nasdaq, menyebut rencana ini sebagai bagian dari ‘BTC Program’ mereka, yang bertujuan mengakumulasi 15.000 BTC.
Dalam pengajuan formulir 6-K, perusahaan menyatakan inisiatif ini dirancang untuk mempersiapkan ekspansi ke proyek-proyek properti. Seperti logistik yang mungkin akan melibatkan aset digital di masa depan.
Dalam dokumen resmi mereka, RITR menyatakan bahwa program BTC ini akan membuka jalan bagi perusahaan untuk terlibat dalam proyek real estat logistik yang dapat melibatkan aset digital, sekaligus membentuk cadangan dan infrastruktur internal untuk mengelola aset digital tersebut.
Reitar juga menyebut bahwa inisiatif ini memberi peluang untuk berekspansi ke pasar baru. Namun, hingga kin pihak perusahaan belum memberikan komentar lebih lanjut terkait rincian program tersebut.
Langkah Reitar menambah panjang daftar perusahaan publik yang mengambil posisi di Bitcoin. Jejak ini dimulai oleh Strategy (sebelumnya MicroStrategy), yang mengubah arah bisnis dari pengembang perangkat lunak menjadi kolektor Bitcoin korporat terbesar dunia.
Saham Strategy melonjak lebih dari 2.800 persen sejak memulai akumulasi BTC pada 2020. Per Senin, perusahaan itu mengumumkan pembelian terbaru sebesar 705 BTC senilai sekitar US$ 75 juta, menambah total kepemilikan mereka menjadi 581.000 BTC atau sekitar US$ 60,4 miliar.
Tak hanya Reitar dan Strategy, perusahaan lain di Nasdaq juga ikut masuk ke Bitcoin. Di antaranya adalah:
- Cosmos Health (COSM) – sektor kesehatan
- Worksport (WKSP) – otomotif
- KULR Technology Group (KLUR) – penyimpanan energi
Sementara itu pada bulan April, sejumlah raksasa industri Tether, Bitfinex, Cantor Fitzgerald dan SoftBank Group mengumumkan pembentukan Twenty One, perusahaan treasury publik baru yang berencana membeli 42.000 BTC senilai US$ 4,5 miliar.