
Awal Juni 2025 dunia cryptocurrency kembali diguncang oleh dua serangan siber besar yang menimpa infrastruktur penting, yaitu Force Bridge milik Nervos Network dan platform exchange asal Taiwan, BitoPro. Kedua insiden ini menyebabkan kerugian gabungan sebesar sekitar Rp247,76 miliar (setara $15,2 juta), menandakan lemahnya keamanan di sektor crypto.
Pada 1 Juni 2025, Force Bridge, sebuah jembatan lintas rantai di ekosistem Nervos Network, mengalami peretasan yang mengakibatkan pencurian aset senilai sekitar $3,7 juta atau Rp60,3 miliar. Aset curian berupa USDT, ETH, USDC, DAI, dan WBTC kemudian dikonversi ke ETH dan disalurkan ke Tornado Cash untuk menyulitkan pelacakan. Operator Magickbase langsung menangguhkan layanan Force Bridge untuk investigasi dan sementara mematikan layanan ETH/BSC ke CKB.
Selang beberapa hari, BitoPro dilaporkan menjadi korban serangan siber yang diduga terjadi pada 8 Mei 2025, dengan kerugian mencapai $11,5 juta atau Rp187,45 miliar dari hot wallet mereka. Pihak BitoPro mengonfirmasi wallet lama diretas saat proses upgrade sistem dan alokasi ulang aset. Insiden ini memperburuk reputasi exchange tersebut di tengah tingginya volume perdagangan.
Kasus ini menambah kekhawatiran menyusul laporan kerugian $244 juta (Rp3,97 triliun) akibat peretasan di industri crypto sepanjang Mei 2025. CEO Wanchain, Temujin Louie, menekankan bahwa ketergantungan pada solusi berpemilik dan kurangnya standar interoperabilitas terbuka menjadi faktor utama rentannya sistem blockchain terhadap serangan. Sementara itu, insiden BitoPro menyoroti pentingnya pengelolaan keamanan operasional, terutama dalam penggunaan hot wallet dan saat melakukan upgrade sistem.
Kedua peristiwa ini menjadi peringatan keras bagi industri cryptocurrency agar meningkatkan langkah pengamanan demi mencegah kerugian besar di masa depan.