Jakarta, 4 Juni 2025 – Bank terbesar di Rusia, Sberbank, mulai membuka akses ke pasar kripto dengan menawarkan obligasi terstruktur Bitcoin (BTC) kepada nasabah terpilih. Langkah ini menjadikannya institusi keuangan pertama di Rusia yang menyediakan produk investasi kripto kepada investor yang memenuhi syarat.
Mengutip News.bitcoin.com, obligasi ini memungkinkan investor mendapatkan pendapatan dari kenaikan harga Bitcoin dalam Dolar AS serta penguatan Dolar terhadap rubel. Sberbank berencana untuk memperluas instrumen keuangan kripto lainnya, termasuk obligasi berbasis Ether, Solana, dan XRP, serta derivatif seperti futures, yang kelak akan tersedia melalui Bursa Moskow.
Meskipun hukum Rusia mewajibkan produk keuangan dihargai dalam rubel dan adanya batasan individu serta cakupan modal penuh, bank sentral Rusia telah memberikan lampu hijau bagi lembaga keuangan untuk mengembangkan produk terkait aset digital, termasuk sekuritas dan derivatif.
Sementara itu di Eropa, Bank Nasional Ceko (CNB) juga menunjukkan minat terhadap Bitcoin. Gubernur CNB, Ales Michl, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang menganalisis kelayakan Bitcoin sebagai bagian dari cadangan devisa nasional. Meski belum berencana membeli BTC dalam waktu dekat, CNB akan melakukan studi mendalam terhadap aset digital tersebut.
Michl menekankan pentingnya memahami teknologi dan potensi jangka panjang Bitcoin, meskipun ia juga memperingatkan publik tentang tingginya risiko di pasar kripto. Ia menyamakan fase ini dengan awal era kapitalisme Ceko tahun 1990-an, yang penuh tantangan namun juga menghadirkan peluang.
Dengan dua bank besar di Eropa dan Eurasia mulai membuka pintu terhadap kripto, perkembangan ini menunjukkan arus utama lembaga keuangan mulai serius mempertimbangkan integrasi aset digital, khususnya Bitcoin, dalam kerangka kebijakan dan portofolio investasi mereka.