Jakarta, CNBC Indonesia – Pengusaha cryptocurrency asal Tiongkok Justin Sun memenuhi janjinya untuk memakan pisang dari karya seni senilai US$6,2 juta atau sekitar Rp98 miliar.
Untuk diketahui, Pisang tersebut merupakan bagian dari karya seni kontroversial karya Maurizio Cattelan yang ia menangkan dalam lelang di Sotheby’s, New York.
Dalam konferensi pers di Hong Kong, Sun memakan pisang itu sambil membandingkannya dengan konsep cryptocurrency. Sebelumnya, karya seni tersebut sudah dua kali dimakan, tetapi tidak ada yang membayar sebesar US$6,2 juta untuk melakukannya.
Melansir BBC.com, Sun mengatakan bahwa memakan pisang di depan publik menjadi bagian dari sejarah karya seni itu sendiri. Ia juga memuji kualitas pisang tersebut, menyebutnya “jauh lebih baik daripada pisang lainnya.”
Pisang dalam instalasi ini secara rutin diganti dengan panduan dari sang seniman. Pisang segar yang digunakan pada lelang dilaporkan hanya seharga 35 sen, tetapi kini menjadi salah satu buah termahal di dunia.
Setiap tamu yang hadir dalam konferensi pers Sun menerima pisang dan lakban sebagai suvenir. “Semua orang punya pisang untuk dimakan,” ujar Sun sembari menonjolkan daya tarik karya seni tersebut.
Sun, pendiri jaringan blockchain Tron, melihat kesamaan antara karya seni ini dengan teknologi blockchain. Ia membandingkannya dengan NFT, karya seni digital yang nilainya ditentukan oleh pasar dan diperdagangkan di platform seperti Tron.
Adapun sebagai informasi pada tahun lalu, Sun didakwa oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) atas tuduhan menjual token keamanan yang tidak terdaftar. Ia membantah tuduhan itu, sementara kasusnya masih dalam proses hukum.
Baru-baru ini, Sun mengungkapkan investasinya sebesar $30 juta dalam proyek crypto currency yang didukung Presiden terpilih AS Donald Trump. Dengan tindakan kontroversialnya, Sun terus memanfaatkan seni dan teknologi untuk membangun wacana publik.