
Harga emas turun pada perdagangan Asia, Rabu (7/5), setelah pengumuman pembicaraan dagang formal antara AS dan Tiongkok yang meningkatkan selera risiko, mengurangi permintaan safe haven. Dolar yang menguat juga menekan harga emas menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve.
Emas sedikit mendapat dukungan sebagai aset safe haven meskipun ketegangan geopolitik meningkat di Asia, dengan eskalasi militer antara India dan Pakistan. Namun, dampaknya terbatas pada sentimen risiko di Asia secara umum.
Spot gold turun 1,3% menjadi $3.384,71 per ounce, sementara gold futures untuk Juni melemah 0,9% menjadi $3.392,74/oz.
Penurunan harga emas terjadi seiring dengan kenaikan aset berisiko setelah AS dan Tiongkok mengonfirmasi pertemuan pejabat tinggi di Swiss untuk pembicaraan dagang. Meskipun ada skeptisisme mengenai hasil pertemuan tersebut, adanya langkah menuju deeskalasi perang dagang AS-Tiongkok mendukung pasar.
Namun, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan bahwa dia tidak berniat menandatangani kesepakatan dagang dalam waktu dekat, sementara ketidakpastian dagang mulai mempengaruhi pertumbuhan ekonomi kedua negara.
Selain emas, logam lainnya juga mengalami penurunan, tertekan oleh penguatan dolar. Platinum futures turun 0,5% menjadi $987,40/oz, sementara silver futures juga melemah 0,5% menjadi $33,208/oz. Di pasar logam industri, copper futures turun 0,9% menjadi $9.456,50 per ton.
Perhatian kini berfokus pada pertemuan Federal Reserve yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga, dengan Ketua Jerome Powell dijadwalkan memberikan panduan lebih lanjut mengenai kebijakan moneter di tengah ketidakpastian perdagangan dan pertumbuhan ekonomi.