
Adopsi cryptocurrency terus mengalami lonjakan signifikan secara global. Pemerintah, perusahaan, dan individu di berbagai negara semakin menunjukkan ketertarikan terhadap aset digital, terutama Bitcoin, sebagai bagian dari transformasi menuju sistem keuangan terdesentralisasi.
Laporan terbaru dari CEOWorld dan BitcoinTreasuries mengungkap daftar negara dengan jumlah pemilik cryptocurrency terbanyak serta negara yang memiliki cadangan Bitcoin terbesar per 2025.
Negara dengan Pemilik Kripto Terbanyak (2024)
India memimpin dunia dengan 93,58 juta orang (6,55% dari populasi) yang memiliki cryptocurrency, menandakan adopsi masif di negara tersebut. Disusul oleh:
- China: 59,13 juta (4,15%)
- Amerika Serikat: 52,88 juta (15,56%)
- Brasil: 25,95 juta (11,99%)
- Vietnam: 20,95 juta (21,19%)
- Pakistan: 15,88 juta (6,6%)
- Filipina: 15,76 juta (13,43%)
- Nigeria: 13,26 juta (5,93%)
- Indonesia: 12,2 juta (4,4%)
- Iran: 12 juta (13,46%)
Peningkatan ini didorong oleh berbagai faktor seperti perlindungan dari inflasi, kemudahan transfer uang, dan meningkatnya adopsi teknologi digital.
Negara dengan Kepemilikan Bitcoin Terbesar (2025)
Dari sisi kepemilikan Bitcoin oleh pemerintah, Amerika Serikat berada di posisi teratas dengan 207.189 BTC senilai sekitar $19,60 miliar. Disusul oleh:
- China: 194.000 BTC (~$18,35 miliar)
- Inggris Raya: 61.000 BTC (~$5,77 miliar)
- Ukraina: 46.351 BTC (~$4,38 miliar)
- Bhutan: 13.029 BTC (~$1,23 miliar)
- El Salvador: 6.089 BTC (~$576,24 juta)
- Finlandia: 1.981 BTC (~$187 juta)
- Georgia: 66 BTC (~$6,24 juta)
Mayoritas aset ini diperoleh melalui penyitaan dari aktivitas ilegal, donasi, atau pembelian strategis untuk tujuan investasi dan stabilisasi ekonomi.
Fenomena ini menandai era baru di mana cryptocurrency tidak hanya menjadi alat investasi individu, tetapi juga aset strategis negara dalam menghadapi dinamika ekonomi global.