Liputan6.com, Jakarta – Harga Bitcoin (BTC) diprediksi akan mencapai level tertinggi baru di tahun ini. Hal ini diungkap oleh platform pasar prediksi terdesentralisasi terbesar di dunia Polymarket.
Menurut platform tersebut, para pelaku pasar percaya bahwa ada peluang nyata bahwa Bitcoin (BTC) akan diperdagangkan pada harga lebih dari USD 130.000 atau kurang lebih Rp 2,15 miliar (estimasi kurs Rp 16.565 per USD), sebelum tahun ini berakhir.
Saat ini, sebagian besar momentum harga BTC disebabkan oleh meningkatnya minat institusional melalui ETF Bitcoin spot.
Ramalan tersebut juga menunjukkan bahwa ada kemungkinan 18% bagi Bitcoin untuk mencapai USD 200.000 dan peluang 11% untuk mencapai USD 250.000.
Beberapa pelaku pasar dan analis yang lebih ambisius (sekitar 3%) bertaruh bahwa harga BTC dapat melampaui USD 1 juta sebelum akhir tahun.
Hasil yang paling mungkin untuk mata uang kripto tersebut, menurut pelaku pasar, adalah harga antara USD 110.000 dan USD 130.000.
Harga Bitcoin di masa mendatang biasanya menjadi perbincangan hangat di antara para pelaku pasar kripto. Beberapa orang percaya bahwa perubahan dalam regulasi kripto dan volatilitas pasar akan mencegah harga koin naik sesuai harapan.
Namun, ada yang lain yang yakin bahwa kelangkaan akibat peristiwa halving dan adopsi yang lebih besar akan menyebabkan kenaikan harga.
Meskipun pasar prediksi seperti Polymarket tidak menjamin harga masa depan untuk aset apa pun, pasar tersebut merupakan cerminan dari harapan pasar yang sebenarnya.
Namun, kritikus Bitcoin populer Peter Schiff percaya harga koin tidak akan segera meroket.
Sebelumnya, Strategy, perusahaan yang sebelumnya dikenal sebagai MicroStrategy, telah membeli tambahan 13.390 Bitcoin (BTC) seharga USD 1,34 miliar atau Rp22,1 triliun.
Melansir Cryptonews, Selasa (13/5/2025) pembelian tersebut menaikkan total kepemilikan BTC Strategy menjadi 568.840 Bitcoin, atau senilai lebih dari USD 59 miliar atau Rp974,7 triliun pada harga saat ini.
Dalam postingan di platform media sosial X, Ketua Eksekutif Strategy, Michael Saylor mengatakan pembelian Bitcoin kali ini dilakukan dengan harga rata-rata USD 99.856 per BTC.
Strategy sekarang memegang Bitcoin-nya pada basis biaya rata-rata USD 69.287, dengan hasil tahun berjalan sebesar 15,5% pada 2025.
Pembelian tersebut dibiayai melalui penjualan 3,22 juta lembar saham biasa dan 273.987 lembar saham preferen Seri STRK, yang menghasilkan USD 1,34 miliar atau Rp22,1 triliun antara 5 Mei dan 11 Mei 2025.