Indodax baru saja mengalami insiden peretasan yang dilakukan oleh blackhat hacker beberapa lalu yang mengakibatkan server maintence selama kurang lebih 80jam hal ini didasari oleh kejahatan siber Dream Job dan serangan Malware. Oscar Darmawan sebagai CEO Indodax menjelaskan, semuanya berawal dari salah satu pegawai Indodax menyalahi aturan SOP Perusahaan yang menerima tawaran pekerjaan untuk mengatur sebuah server dengan bayaran hingga ribuan dolar dalam 1 jam. Pegawai ini menggunakan laprop kantor untuk melakukan pekerjaan freelance, yang ternyata dipakai oleh hacker sebagai alasan untuk menyusup laptop yang dipakai oleh pekerja ini. Oscar menjelaskan bahwa pekerjaan freelance ini harus mengunduh sebuah file yang ternyata sudah disusupi oleh malware dari hacker. Oscar menturkan, pegawai tersebut yang bekerja sebagai engineer di Indodax memiliki akses ke server Indodax yang, hingga akhirnya server Indodax disusupi Malware.
“Dia bukan engineer utama kita, dia punya akses ke server, tetapi bukan server utama Indodax. Namun server yang terkena eksploitasi membuat Malware berpindah ke server lain,” jelas Oscar.
Oscar mengatakan pola operasi ini disebut Dream Job karena seseorang diiming-imingi pekerjaan dengan bayaran tinggi. Meskipun begitu, Dream Job memang terbukti memberikan bayaran bukan hanya sekedar iming-iming.
“Itu dibayar beneran, hacker profesional ada modalnya, jadi bukan cuma diiming-imingi, tetapi benar ditransfer,” ungkap Oscar.
Akibat dari insiden yang mengakibatkan server Indodax maintence selama beberapa hari ini pihak dari Indodax sudah melakukan pengecekan pada karyawan dan melakukan audit untuk akses ke server Indodax. Oscar sebagai CEO Indodax juga menegaskan bahwa saldo dan semua aset kripto dan rupiah nasabah di akun Indodax tetap 100 persen aman.